Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya tengah pekan ini, meskipun bersifat terbatas. Karena minim swntimen dari dalam negeri, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (25/9), bergerak menguat terbatas, dengan support di 7.675 dan resistance di 7.820.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/9) sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar merespons positif komentar 'dovish' pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 2,76 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.778,49, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,15 poin atau 0,02 persen ke posisi 985,41.

"IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, pasar merespons komentar dovish pejabat The Fed AS dan juga rencana kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta.

Para pelaku pasar fokus terhadap perkembangan suku bunga acuan oleh The Fed, yang diketahui bahwa pejabat The Fed Raphael Bostic, Neel Kashkari, dan Austan Goolsbee menyampaikan dukungannya untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut pada sisa tahun ini.

Selanjutnya, pasar juga merespons kebijakan Bank Sentral Tiongkok (PBoC) yang mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneternya. Gubernur POBC Pan Gongsheng mengatakan akan memangkas rasio persyaratan cadangan sebesar 50 basis poin (bps) sebelum tahun berakhir, tanpa memberikan jadwal yang spesifik.

Selain itu, dia juga mengumumkan suku bunga repo tujuh hari akan dikurangi sebesar 20 bps menjadi 1,5 persen, dan memberikan kebijakan untuk pengurangan down payment untuk rumah kedua dan pendanaan jangka panjang senilai 1 triliun yuan. Pasar menilai kebijakan PBoC tersebut merupakan rangkaian stimulus untuk meningkatkan ekonomi Tiongkok.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top