Berpotensi Melemah Terbatas

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya pada akhir pekan ini. Pelaku pasar cenderung menunggu sejumlah data ekonomi baik domestik maupun luar negeri.

Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat (AS) akan merilis data tenaga kerja, sementara dari dalam negeri, Badan Pusar Statistik (BPD) akan merilis data inflasi untuk Maret 2022, hari ini (1/4).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, selain data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), data inflasi nasional menjadi sentimen yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, akhir pekan ini. Josua memperkirakan pergerakan rupiah dalam perdagangan pasar uang antarbank, Jumat (1/4), berada di kisaran 14.325-14.425 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah terbatas.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (31/3) sore, melemah 19 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.363 rupiah per dollar AS.

"Pasar cenderung wait and see terhadap data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) dan data pekerja non pertanian dan pegawai pemerintah atau nonfarm payroll (NFP) AS," ujar Analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....