Berpotensi Melemah Lanjutan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya jelang akhir pekan ini. Sentimen eksternal diperkirkan masih dominan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat investor menantikan data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) pada kuartal II dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang diandalkan oleh ban sentral atau Federal Reserve (the Fed) untuk mengukur inflasi.

Dari Asia, Ibrahim bilang, pasar Tiongkok mengalami penurunan tajam karena serangkaian data ekonomi yang lemah melemahkan sentimen terhadap negara tersebut. Perekonomian Tiongkok tumbuh kurang dari yang diperkirakan pada kuartal kedua.

Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (26/7), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran 16.240-16.300 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (25/7) sore, ditutup melemah 35 poin atau 0,22 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.250 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Halaman Selanjutnya....