Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Koreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, tengah pekan ini. Pelaku pasar cemas terhadap konflik Iran dan Israel berkepanjangan sehingga makin memicu investor memilih meninggalkan aset berisiko, termasuk obligasi dan saham berdenominasi rupiah.

Ekonom sekaligus Menteri Riset dan Teknologi RI periode 2019 -2021 Bambang Brodjonegoro menilai eskalasi konflik di Timur Tengah mengakibatkan kemungkinan tertahannya suku bunga acuan The Fed sehingga secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja IHSG.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pemegang saham IHSG yang termasuk investor asing terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok jangka panjang dan jangka pendek atau hit and run. Dalam kondisi global saat ini, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman atau safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS.

Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 122,06 poin atau 1,68 persen ke posisi 7.164,81, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,38 poin atau 2,95 persen ke posisi 935,34.

"Bursa Asia melemah akibat meningkatnya ancaman geopolitik di Timur Tengah yang mengangkat harga minyak dan emas global," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top