Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Kembali Tertekan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali tertekan dalam perdagangan jelang akhir pekan ini. Peluang pelemahan makin terbuka jika data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tumbuh menguat dan data cadangan devisa Indonesia turun sesuai ekspektasi pelaku pasar.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memprediksi rupiah masih dalam tekanan jelang akhir pekan ini. Dia memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan antarbank, Jumat (7/7), bergerak di kisaran 5.000-15.150 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Jumat (6/7) sore, melemah 0,26 persen atau 39 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.056 rupiah per dollar AS.

Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova mengatakan pelemahan rupiah terhadap dollar AS dipengaruhi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juni 2023 yang mengindikasikan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada bulan depan. Pengaruh lain yang melemahkan rupiah adalah kenaikan index dollar akibat kenaikan yield obligasi pemerintah AS.

"Indikasi kenaikan index dollar AS dapat menembus level psikologis 105 seiring dengan berlanjut kenaikan suku bunga oleh The Fed dan ditopang oleh kuatnya ekonomi AS sampai dengan akhir tahun ini," ucap Rully.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top