Berpotensi Kembali Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah, hari ini (3/10), meskipun sempat menguat pada akhir pekan lalu. Pergerakan rupiah diperkirakan dipengaruhi rilis data ekspektasi inflasi serta data lain ekonomi Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memperkirakan rupiah masih berpotensi melemah, terutama akibat pernyataan dari pejabat bank sentral AS atau the Fed. Pernyataan tersebut dinilai dapat mempengaruhi pasar keuangan global.

Karena itu, Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (3/10) bergerak di kisaran 15.200-15.300 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (30/9) sore, menguat usai pernyataan menenangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai inflasi yang membuat pasar kembali tenang. Rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,23 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.227 rupiah per dollar AS.

"Tenangnya pasar dimanfaatkan oleh para spekulan untuk menjual dollar AS sehingga rupiah di akhir pekan kembali menguat," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam kajiannya di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....