Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Berbalik Menguat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dalam perdagangan awal pekan ini. Sentimen penggeraknya adalah adanya rilis data inflasi dan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi pertimbangan bank sentral setempat (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (28/8), bergerak menguat dengan support 6.823 dan resistance 6.922.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/8) sore, ditutup melemah menjelang pidato dari Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell, Sabtu (26/8) dini hari WIB. IHSG akhir pekan ditutup melemah 3,95 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.895,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,37 poin atau 0,04 persen ke posisi 956,72.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung terkoreksi jelang pernyataan petinggi The FedJerome Powel dalam di Simposium tahun Jackson Hole, di Wyoming, AS," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Pasar cenderung bersikap menunggu arah dan pandangan dari Jerome Powell mengenai langkah The Fed selanjutnya. Sebelumnya, Presiden Fed Bank of Boston Susan Coolins mengatakan kenaikan bunga mungkin diperlukan. Perekonomian AS belum cukup untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan, yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top