Berpeluang Menguat Lanjutan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya, hari ini (7/3), meskipun di tengah kondisi geopolitik yang makin memanas antara Russia dan Ukraina. Investor asing diprediksi mulai kembali melakukan selective buying untuk sejumlahsaham bluechip.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menilai stocks pick tersebut tidak terlepas dari sentimen lonjakan harga komoditas yang turut dipicu kekhawatiran suplai di tengah eskalasi konflik Russia-Ukraina dan serangkaian sanksi ekonomi. Valdy memprediksikan IHSG berpeluang menguat dengan menguji level 6.950 dalam perdagangan, Senin (7/3).
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan lalu ditutup menguat di tengah anjloknya bursa saham kawasan dan bursa saham global. IHSG ditutup menguat 59,93 poin atau 0,87 persen ke posisi 6.928,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,89 poin atau 1,62 persen ke posisi 994,05.
"Jelang akhir pekan ini IHSG bergerak menguat, sementara bursa regional Asia cenderung bergerak melemah seiring kejatuhan bursa Eropa dan Amerika Serikat," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat (4/3).
Sentimen konflik di Ukraina yang belum terlihat titik perdamaian, masih menjadi perhatian pelaku pasar. Di sisi lain, pelaku pasar juga terkonsolidasi pasca Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan bank sentral pada bulan ini. The Fed diprediksi akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Maret sebagai langkah awal untuk mulai menaikkan tingkat suku bunganya ke depan.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bertahan di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 6,88 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor kesehatan masing-masing 2,49 persen dan 1,13 persen.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya