Berpeluang Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah di awal pekan ini seiring menguatnya dollar AS. Rancangan paket stimulus Amerika Serikat (AS) yang disampaikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden diperkirakan akan mendorong apresiasi dollar AS terhadap mata uang lain.

Seperti diketahui, Biden mengerluarkan rincian paket stimulus yang dinamai Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dollar AS. Stimulus tersebut dirancang untuk menggenjot kembali konsumsi rumah tangga dan kinerja bisnis menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Paket tersebut mencakup tambahan pembayaran langsung senilai 1.400 dollar AS atau sekira 19,6 juta rupiah (kurs 14 ribu rupiah per dollar AS). Selain itu, tunjangan pengangguran per pekan dinaikkan menjadi 400 dollar AS atau setara 5,6 juta rupiah sampai September 2021.

Pengamat pasar modal Hans Kwee menilai besarnya stimulus yang akan disusul dengan paket lainnya berpotensi menaikan yield obligasi pemerintah AS sehingga akhirnya dapat menaikkan permintaan dollar AS. "Sehingga, ini menimbulkan tekanan pada nilai tukar rupiah," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/1).

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (17/1) sore, ditutup menguat, yang mendekati level psikologis 14.000 rupiah per dollar AS. Rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,28 persen ke posisi 14.020 rupiah per dollar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya 14.059 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....