Berpeluang Konsolidasi Menguat

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan menguat pada awal pekan ini, berbalik arah dari penutupan pada akhir pekan lalu.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, dari luar negeri, fokus pasar diperkirakan tertuju pada rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) jorjoran dalam pembangunan infrastruktur sebesar 2 triliun dollar AS. Sementara itu, bank sentral AS atau The Fed mengindikasikan untuk mempertakankan kebijakan moneter ultralonggar, sesuai hasil risalah rapat dewan kebijakan, FOMC. Sentimen berikutnya, lanjut Hans, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury bertenor 10 tahun yang naik tipis ke level 1,66 persen menyusul rilis data inflasi.

Hans memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi menguat pada awal pekan dengan support 6.000 sampai 5.944 dan resistance di level 6.150 sampai 6.230. "Pergerakan Indeks global akan dipengaruhi oleh laporan keuangan yang mulai keluar," ujarnya dalam catatan risetnya yang diterima, Minggu (11/4).

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah tipis pada akhir pekan lalu, sejalan dengan pelemahan mayoritas bursa saham Asia. IHSG ditutup melemah tipis 1,52 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.070,21.