Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Rektor UBT, Prof. Dr. Adri Patton, M. Si.

Berkomitmen Membangun Perbatasan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

MBKM mewajibkan ada tiga semester untuk para mahasiswa mengikuti pembelajaran di luar kampus dan di luar prodi. Ini bisa dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan. Ada kerja sama dengan perusahaan BUMN maupun swasta sehingga ada hubungan dengan dunia usaha. Maka lulusan UBT bukan hanya tahu ilmu manajemen, tetapi juga memahami ilmu sosial lainnya, termasuk hal-hal yang bersifat aplikasi maupun kemasyarakatan.

Adakah kerja sama dengan asing?

Ada. Untuk kerja sama dengan luar negeri yang telah terjalin adalah Jerman terkait dengan penjaminan mutu oleh LP3M. Sedangkan di Thailand juga telah dilakukan oleh Fakultas Keguruan dengan pertukaran mahasiswa sekaligus magang mengajar. Kami juga telah mengembangkan beberapa prodi baru. Perkembangannya dari 20 prodi sekarang menjadi 29 prodi, di antaranya Teknik Komputer, Akuntasi, Keperawatan dan Kebidanan, serta menambah jenjang strata dua, meliputi pengajuan untuk lingkungan, pertanian. Kemudian magister manajemen juga sedang proses dengan harapan bisa direstui dan terlaksana dengan baik. Sejalan dengan itu, sesuai dengan pesan Mas Menteri, jangan sampai ada masyarakat miskin yang kuliahnya terkendala karena biaya. Kita akan perhatikan dengan bantuan SPP juga.

Apa saja yang perlu ditingkatkan dari program MBKM ini?

Ada tiga klaster perguruan tinggi, yaitu PTNBH, BLU, Satker. Harusnya dalam MBKM, menurut hemat saya, para perguruan tinggi yang sudah mapan bisa mengabdikan diri membina perguruan tinggi satker ini. Contoh ketika MBKM tidak hanya kampus dan mahasiswa, dosennya boleh merdeka mengajar. Misalnya di UBT mau membuka S2 Lingkungan. Itu penting di Kaltara sebab kita memiliki hutan yang jadi paru-paru dunia untuk mencegah global warming. Ketika kita mau membuka, banyak peminat, tapi kekurangan dosen. Kalau infrastruktur dan lain-lain kita sudah punya. Masalah kami kekurangan dosen. Saran saya, harus ada kerja sama dengan perguruan tinggi negeri lainnya supaya para dosen bisa mengajar. Misalnya, dosen UBT mengajar di Brawijaya, Mulawarman, dan lain sebagainya. Begitu pula sebaliknya, para dosen yang di sana juga bisa mengajar di UBT. Sekarang tidak perlu perkuliahan offline, bisa daring.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top