Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Rektor UBT, Prof. Dr. Adri Patton, M. Si.

Berkomitmen Membangun Perbatasan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Secara pribadi, saya ingin mencerdaskan anak bangsa di Kaltara melalui perguruan tinggi UBT. Oleh sebab itu, saat terpilih menjadi rektor pada 2017, jadi jalan untuk mewujudkan impian tersebut terbuka Ketika kami dilantik, UBT sebagai perguruan tiggi negeri baru ada beberapa gedung yang pembangunannya mangkrak. Dengan dukungan pemerintah, saat ini gedung mangkrak terbangun, bahkan ada juga fasilitas pembangunan science techno park. Selama empat tahun menjadi rektor, kami telah berhasil menuntaskan visi dan misinya sebagai rektor UBT, yang dimulai dari pembangunan fisik UBT hingga penyediaan sumber daya manusia (SDM). Dengan berdiri kokohnya UBT, kami berkomitmen mengamalkan Visi Misi UBT yang fokus pada pembangunan perbatasan. Apresiasi juga kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, yang telah memberikan peluang besar pada masyarakat daerah perbatasan untuk berkesempatan menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi.

Di periode kedua Bapak menjabat rektor, apa saja program peningkatan di UBT?

Di periode kedua sebagai rektor, saya berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur kampus, semakin menggiatkan Tri Darma Perguruan Tinggi, meningkatkan manajemen keuangan dan kepegawaian, serta melaksanakan program dari Mendikbud, yakni "Kampus Merdeka, Merdeka Belajar". Kami ingin mengembangkan kelembagaan UBT agar menjadi lebih baik, seperti pembangunan infrastruktur dan laboratorium. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kerja sama yang baik, dari pihak pemerintah terhadap UBT kelak sehingga program mencerdaskan anak bangsa dapat terus berjalan di Kaltara. Peningkatan kualitas dosen, akademika, dan melaksanakan peningkatan pendidikan dari S2 menjadi S3, dosen yang sudah S3 menjadi guru besar dan seterusnya akan dilakukan. Ini merupakan prioritas unggulan selain membangun infrastruktur. Dalam kunjungannya ke UBT, salah satu yang menjadi perbincangan adalah pembukaan fakultas kedokteran di UBT. Bisa diterangkan urgensinya. Memang, mimpi besar saya adalah bagaimana UBT bisa memiliki fakultas kedokteran. Kami sudah punya Fakultas Kesehatan, tapi kedokteran harus fakultas tersendiri karena dekannya harus dokter. Bukan untuk gagah-gagahan bagi UBT, tetapi ini kebutuhan di daerah pedalaman dan Kaltara. Fakultas Kedokteran sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan di Kaltara. Fakultas tersebut nantinya diharapkan mencetak para dokter dan tenaga kesehatan yang bisa memberikan pelayanan publik di bidang kesehatan dan pendidikan di Kaltara.

Kapan Fakultas Kedokteran tersebut bisa beroperasi?

Harapannya tahun ini berjalan. Mas Mendikbudristek dan Pak Menkes sudah memberi respons positif terkait hal ini. Dukungan pemerintah daerah juga kuat dengan menyediakan rumah sakit pendidikan. Belum lagi dukungan dari universitas lain seperti Universitas Gadjah Mada. Saya berharap 7-8 tahun ke depan kita tidak akan kekurangan. Kita juga akan ada afirmasi kepada lima kabupaten kota di Kaltara untuk lulusan yang pintar dan brilian lulusan IPA berkuliah di Fakultas Kedokteran. Kalau anak daerah sekolah ke luar, kemungkinan besar dia tidak mau kembali. Ketika anak kita sendiri, sekolah dan dididik menjadi dokter, dia akan senang hati bertugas di daerahnya. Itu kenapa kita ada afirmasi untuk putra daerah. Pemerintah mengeluarkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top