Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berkah Ganda Villarreal

Foto : ALEKSANDRA SZMIGIEL / various sources / AFP

Rayakan Gelar I Pemain-pemain Villarreal merayakan keberhasilannya menjuarai Liga Europa setelah di final menang atas Manchester United 11-10 lewat drama adu penalti usai bermain imbang 1-1di waktu normal yang digelar di Gdansk Stadium, Polandia, Kamis (27/5) dini hari WIB. Ini menjadi gelar pertama bagi Villarreal di level Eropa.

A   A   A   Pengaturan Font

GDANSK - Villarreal berhasil memenuhi ambisinya menaklukkan raksasa Inggris, Manchester United (MU) 11-10 melalui drama adu penalti untuk memenangkan trofi mayor pertama mereka setelah laga berakhir imbang 1-1 dalam waktu norma final Liga Europa di Stadion Miejski, Gdansk, Polandia, Kamis (27/5) dini hari WIB. Kiper MU David de Gea gagal menjaringkan bola dalam drama adu penalti yang luar biasa tersebut.

Gerard Moreno memberi Villarreal keunggulan pada menit ke-29 dalam penampilan pertama klub asal Spanyol itu di final kompetisi Eropa. Edinson Cavani menyamakan kedudukan di awal babak kedua sebelum tim asuhan Unai Emery menang lewat tendangan penalti. Kemenangan Villarrela memperpanjang empat tahun paceklik trofi bagi skuad Ole Gunnar Solskjaer.

"Ini ruang ganti yang mengecewakan. Itulah sepak bola. Kadang-kadang ditentukan dengan satu tendangan dan itulah perbedaan antara menang dan kalah," ujar pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer.

"Kami harus berlajar dari semua ini, merasakan perasaan ini, dan memastikan kami tidak melakukannya lagi. Kal ini kami tidak muncul. Kami tidak bermain sebaik yang kami tahu kami bisa," sambungnya.

Gelandang Villarreal Francis Coquelin senang karena kemenangan itu juga membuat timnya mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan.

"Rasanya sangat menyenangkan. Untuk bermain melawan tim yang sangat bagus seperti Manchester United, kami tahu itu akan sulit," ujar Coquelin kepada BT Sport.

"Kami tidak berhasil mencapai Liga Champions melalui klasemen liga sehingga lolos ke Liga Europa adalah sesuatu yang istimewa dan gelar pertama untuk klub juga sesuatu yang luar biasa," sambungnya.

Villarreal finis di urutan ketujuh klasemen La Liga. Kemenangan atas MU ini membuat mereka melompat dari Liga Konferensi Europa perdana musim depan ke penyisihan grup Liga Champions. Raihan trofi Villarreal sebelumnya adalah di divisi ketiga Spanyol pada 1970 dan dua Piala Intertoto pada 2003 dan 2004.

"Kami memiliki pertandingan hebat melawan salah satu tim terbaik di dunia," ujar bek kiri Alfonso Pedraza kepada RMC Sport. "Kami menderita, kami tidak memiliki banyak peluang, dan kemudian itu adalah lotere penalti. Sebuah gelar untuk para pendukung yang ada di sini, yang membantu kami, kami jelas mendedikasikannya untuk semua pendukung kami. Ini merupakan pekerjaan besar musim ini," sambungnya.

Bagi Emery, itu adalah kemenangan keempat kalinya di Liga Europa sebagai pelatih. "Musim ini, kami tidak melatih adu penalti dalam latihan tetapi para pemain luar biasa," ujarnya.

"Sungguh menakjubkan dan luar biasa bahwa setiap orang mencetak gol. Itu adalah sumber kebanggaan bagi Villarreal," sambungnya.

"Rahasianya adalah bekerja. Para pemain menunjukkan mentalitas yang hebat sepanjang kompetisi dan di final," tandasnya.

Sering Gagal

Eric Bailly menggantikan Harry Maguire yang cedera di posisi bek tengah. Kapten MU itu secara mengejutkan berada di antara pemain pengganti meski menderita kerusakan ligamen pergelangan kaki dua pekan lalu.

De Gea berada pada posisi starter di bawah mistar gawang menggantikan Dean Henderson. Sementara Paul Pogba mengambil peran di lini tengah karena Fred tidak cukup fit.

Yeremy Pino, yang berusia 18 tahun 218 hari memecahkan rekor Iker Casillas sebagai pemain Spanyol termuda yang menjadi starter di final kompetisi Eropa.

Gol ke-82 Moreno untuk Villarreal menyamai rekor klub yang dipegang mantan penyerang Manchester United Giuseppe Rossi. Sementara gol keenam Cavani di Liga Europa musim ini, semuanya dicetak dalam empat pertandingan terakhirnya.

Kelelahan dan banyaknya pergantian pemain memperlambat tempo di tahap-tahap penutupan karena hujan semakin deras dengan adu penalti tak terhindarkan. Sebanyak 21 penalti pertama berhasil dikonversi sebelum upaya De Gea ditepis oleh Rulli. MU kalah untuk keenam kalinya dalam tujuh adu penalti. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top