Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Gembira, Harga beras di Trenggalek Berangsur Turun Berkat Operasi Pasar

Foto : ANTARA/HO - Prokopim Trenggalek

Petugas saat melakukan operasi pasar murah di dekat salah satu pasar tradisional di Trenggalek, Jumat (22/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Trenggalek - Berita gembira, Harga komoditas beras di sejumlah pasar tradisional dan toko pengecer di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur saat ini berangsur turun seiring digelarnya operasi pasar beras murah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat dalam kurun beberapa pekan terakhir.

"Alhamdulillah sekarang mulai stabil di angka Rp10.900 per kilogram untuk jenis beras medium. Padahal sebelumnya sempat melambung di atas Rp12 ribu bahkan sempat tembus Rp13 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek, Saniran di Trenggalek, Sabtu.

Keberhasilan Trenggalek dalam menahan, bahkan menurunkan atau menyetabilkan arga beras di pasaran itu bahkan menempatkan daerah yang sempat menyandang status daerah miskin dan sempat masuk program IDT (inpres daerah tertinggal) ini masuk 10 kabupaten/kota dengan harga beras terendah di Jawa Timur.

"Ya, bahkan kita masuk sepuluh terendah di Jawa Timur pada tanggal 20 September kemarin," ujarnya.

Dijelaskan, harga beras di Trenggalek pada 20 September terpantau Rp10.900 per kilogram, dengan harga eceran tertinggi ada di Kabupaten Sampang, yakni sebesar Rp13 ribu per kilogram. Sementara rata-rata harga beras di Jatim di kisaran Rp11.455 per kilogram.

Harga itu masih bertahan hingga saat ini, per 22 September. "Jadi masih stabil, atau masuk sepuluh terendah di Jawa Timur," katanya.

Merujuk data https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/, kenaikan harga beras itu terjadi pada kisaran akhir Agustus. Pasalnya pada awal Agustus, harga beras kualitas medium di Kabupaten Trenggalek terpantau Rp10 ribu per kilogram.

Kenaikan terlihat pada 31 Agustus dengan harga Rp 11.250 per kilogram. "Kemudian pada 31 Agustus kita lakukan operasi pasar dengan sasaran Pasar Basah, Pasar Subuh dan Pasar Bendo dengan jumlah masing-masing 250 pak. Kemasan 5 kilogram," papar Saniran.

Dalam operasi pasar yang diselenggarakan bersama Perum Bulog itu, kata Saniran, menjual Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Bulog ke pengecer Rp8.800 per kilogram atau Rp44 ribu per kemasan lima kilogram.
Kemudian HET dari pengecer ke konsumen Rp9.450 per kilogram atau Rp47.250 per kilogram mengacu harga saat itu.

Awal bulan pasca operasi, harga beras kembali turun Rp9.450 per kilogram.

Namun fluktuasi harga yang cenderung melambung memaksa pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar lagi pada 7 September dengan jumlah yang sama.

Namun penambahan jumlah komoditas dalam operasi pasar selanjutnya dilakukan karena harga cenderung naik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top