Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Baik untuk Sumbar, Nilai Produksi Perikanan Pesisir Selatan Capai Rp939 Miliar di 2021

Foto : antara

Bupati Kabupaten Pesisir Selatan menyerahkan bantuan alat tangkap nelayan beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

PESISIR SELATAN - Nilai produksi perikanan tangkapKabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat,mencapai Rp939 miliar sepanjang 2021, meningkat dibanding 2020 yang tercatatsekitar Rp935 miliar, dengan total produksi 35.327 ton.

"Peningkatan itu sejalan dengan kenaikan produksi yang pada 2021 tercatat sebesar 35.549 ton," ujar Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, Selasa (22/3).

Ia menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dari 12 kecamatan penghasil ikan, tiga kecamatan dengan nilai dan produksi tertinggi adalah Kecamatan Sutera 7.418 ton, dengan nilai lebih dari Rp193 miliar.

Disusul Kecamatan Koto XI Tarusan dengan produksi sepanjang 2021 sebanyak 7.066 ton atau setara Rp186 miliar dan selanjutnya Kecamatan Lengayang yang menyumbang 6.578 ton senilai Rp173 miliar.

Bupati melanjutkan pemerintah kabupaten terus membantu optimalisasi hasil tangkap nelayan di daerah itu dengan pemberian berbagai stimulan seperti batang alat tangkapan yang menyasar nelayan tradisional.

Kemudian memfasilitasi ketersediaan solar subsidi untuk nelayan kecil, sehingga menjamin keberlangsungan dalam melakukan kegiatan, apalagi Pesisir Selatan masih memiliki potensi yang jauh lebih besar.

"Dengan panjang garis pantai mencapai 246 Kilometer, Pesisir Selatan masih berpotensi meningkatkan kapasitas produksi," sebut bupati.

Bahkan pemerintah kabupaten menurut bupati juga memfasilitasi nelayan bersama Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur dalam pengurusan Pas kecil bagi nelayan dengan kapal berbobot 7 GT.

Pas kecil Pas kecil menurut bupati merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi para nelayan kecil dalam mencari nafkah. Keselamatan adalah tujuan utama saat menjalankan pekerjaan.

Lebih dari itu dapat digunakan sebagai dokumen ekspor bagi nelayan untuk hasil tangkapnya dan memudahkan petugas dalam menginventarisir jumlah kapal yang ada di perairan Indonesia.

"Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan di Pesisir Selatan agar terbebas dari stigma miskin, masyarakat pinggiran dan lain sebagainya," tambah Bupati.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top