Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 17 Mar 2020, 06:30 WIB

Beri Kesempatan para Pakar Tanah Air untuk Berpartisipasi

Foto: ANTARA/MARTHA HERLINAWATI SIMANJUNTAK

Adapun 17 pasien baru postif korona itu tersebar di sejumlah wilayah. Lokasinya berada di Jawa Barat (satu pasien), Jawa Tengah (satu pasien), Banten (satu pasien), dan DKI Jakarta (14 pasien).

Pemerintah juga telah mengumumkan adanya delapan orang yang telah sembuh dari perawatan Covid-19. Yang meninggal sebanyak lima orang setelah sebelumnya sempat dinyatakan positif virus korona.

Presiden Joko Widodo terus mengajak masyarakat agar bersatu dalam melawan virus korona ini. Apa yang perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat sekarang ini agar penyebaran virus korona bisa dicegah ? Untuk mengupas seputar Covid-19 itu, Koran Jakarta mewawancarai Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman B. Pulungan. Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang perlu ditambah pemerintah dalam menangani penyakit Covid-19 ini?

Para pakar, termasuk dokter-dokter, dapat lebih dilibatkan dalam memberikan masukan terkait kebijakan pemerintah menangani penyebaran penyakit Covid-19. Sejauh ini, peran pakar terutama di bidang kesehatan sangat minim dalam pembuatan kebijakan penanganan Covid-19. Selain bekerja sama dengan banyak pihak seperti pihak-pihak asing, tentu pemerintah harus memberi kesempatan bagi para pakar Tanah Air agar bisa berpartisipasi. Terlebih banyak dokter kita yang sudah punya kapabilitas di forum-forum internasional.

Pelibatan seperti apa yang bisa dilakukan khususnya untuk profesi dokter?

Selain memberi masukan langsung ke kebijakan, tentu merawat juga memeriksa pasien atau orang yang ingin mengecek kesehatan mereka karena khawatir terkena penyakit Covid-19. Salah satu upaya untuk mencegah penyebarluasan adalah meningkatkan pemeriksaan. Pemerintah bisa memaksimalkan peran Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat (puskesmas) terkait deteksi dini. Tapi tentu saja petugas puskesmas dan para relawan nantinya bisa dilatih lebih dahulu oleh para dokter yang memang mampu melatih.

Bagaimana tanggapan Anda tentang komunikasi yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat saat ini?

Pemerintah perlu transparan dalam memberikan data hasil tes Covid-19 yang disebabkan virus korona jenis baru. Pemerintah boleh menyimpan beberapa informasi, tapi data kepada pakar atau profesi terutama dokter harus disampaikan secara jelas. Hasil tes itu harus diberitahukan kepada dokter karena dokter bertanggung jawab merawat pasien.

Saya menjamin para dokter yang menerima data tersebut dapat menjaga informasi dengan optimal. Hal tersebut dikarenakan dokter memiliki aturan profesi untuk menjaga informasi pasien. Kita tidak akan mengeksposes datanya. Tapi tanpa data yang realtime dan jelas perbedaan antara Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kita tidak bisa menggunakan ilmu kita tanpa tahu data.

Apakah perlu pemerintah menetapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah?

Saya kira perlu dipertimbangkan lockdown parsial untuk wilayah Jabodetabek dengan menutup akses keluar masuk. Jadi Jabodetabek sumber penularan paling besar. Beberapa daerah mengaku penularannya dari Jabodetabek. Lockdown parsial ini dilakukan dengan menyerahkan pada pakar dan ahlinya.

Lebih bagus sulit hari ini tapi bisa kita kendalikan, daripada sekarang tidak terkendali dan berdampak panjang sakitnya. Kita memang tidak boleh over reaksi, tapi under reaksi juga berbahaya. Kalau telat kita tidak tahu lagi bahayanya akan seperti apa.

Dalam kasus Covid-19, terdapat pasien positif yang masih dalam usia anak-anak. Apakah ada dampak lain selain penyakit Covid-19 itu?

Anak di Indonesia ini ada sekitar 90 juta jiwa dan kami selalu menekankan anak ini usia 0-18 tahun. Ketika anak sakit ada pengelolaan stresnya dengan pelibatan psikolog. Jangan sampai kejadian dan ini akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak kita. Pemerintah harus melindungi sekitar 90 juta anak Indonesia.muhamad ma'ruf/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.