Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berharap Rusia Berubah Sikap, AS Belum Menyerah Perbarui Mandat Panel Pemantauan Sanksi Korut

Foto : ANTARA/KCNA

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu uji coba penembakan rudal darat-ke-laut Padasuri-6, Rabu (14/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Pada Maret, Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang merupakan perpanjangan rutin mandat panel tersebut dalam pemungutan suara. China abstain pada pemungutan suara itu.

Jika tidak ada resolusi, panel tersebut tidak akan ada lagi pada tanggal 30 April mendatang.

Hak veto Rusia tersebut menyusul perundingan yang berlangsung selama berminggu-minggu, yang di dalamnya Moskow menuntut klausul akhir bagi seluruh rezim sanksi Korea Utara.

Tuntutan Rusia itu tidak dapat diterima oleh Korea Selatan, AS dan sejumlah anggota DK PBB lainnya, terutama pada saat ancaman nuklir dan rudal Korea Utara semakin meningkat.

Klausul akhir tersebut akan membuat sanksi terhadapPyongyang hanya berlaku untuk jangka waktu tertentu, kecuali ada perjanjian DK PBB yang akan memberlakukan sanksi tersebut untuk jangka waktu lain yang disepakati.

Pejabat AS menyebut soal perundingan intensif dalam beberapa minggu menjelang veto Moskow. Ia menyatakan Rusia benar-benar tidak tertarik pada komporomi apa pun dan ia tidak yakin Rusia akan mengubah sikapnya.

"Terlepas dari apakah kami mampu --pada titik tertentu-- memperbarui mandat, kami akan terus mencari cara untuk memberikan informasi obyektif yang dibutuhkan komite untuk melakukan tugasnya," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top