Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pekan Raya Indonesia

Berburu Produk dengan Perspektif Berbeda

Foto : dok. Pekan Raya Indonesia
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah sukses hadir selama dua tahun berturut-turut, Pekan Raya Indonesia kembali diselenggarakan sebagai pameran multi produk indoor bernuansa festival di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.

Pekan Raya Indonesia (PRI) 2018 kali ini menghadirkan beragam kegiatan baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, seperti Coffee Area untuk para pecinta kopi dengan menyuguhkan sajian kopi dari seluruh Nusantara, Clothfest yang menghadirkan industri retail Tanah Air, bazaar perusahaan retail terbesar dari MAP Club, Shoppe Parjo Red Carpet sebagai salah satu industri kreatif otomotif dan hiburan-hiburan menarik seperti International Indie Music Festival dan Panggung Nusantara.

"Tahun ini kami kembali menjalankan misi kami, memberikan wadah untuk usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia agar dapat mengembangkan skala bisnisnya," kata Ryan Adrian selaku Presiden Direktur Indonesia International Expo.

Ia menjelaskan bahwa PRI 2018 ini melihat potensi yang besar pada industri kopi, industri retail dan industri kreatif otomotif di Indonesia. Alasan tersebutlah yang ia gunakan untuk menghadirkan rangkaian kegiatan tersebut.

Sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia, PRI 2018 menghadirkan 30 ekshibitor kopi yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI). Di lokasi yang sama pula, Coffee Area menjadi suatu ajang bagi para pelaku usaha industri kopi Nusantara untuk dapat mengembangkan bisnis dan menginspirasi lebih banyak penikmat kopi untuk memulai bisnisnya.

Pada pergelaran Clothfest, terdapat sebanyak 80 ekshibitor karya anak bangsa yang memamerkan produk kerajinannya. Para pengunjung dapat menikmati pengalaman belanja produk lokal sekaligus dapat mendukung industri kreatif Tanah Air. Tidak hanya produk lokal, perusahaan retail MAP Club juga memeriahkan pergelaran ini dengan memberikan penawaran eksklusif dengan sederet brand internasional yang dinaunginya.

Untuk pecinta otomotif, PRI 2018 menjadi tuan rumah dari Shopee Parjo Red Carpet dengan membawa tema Indonesia Creative Movement, yang bermaksud memberikan wadah bagi seluruh builder lokal untuk menampilkan hasil karyanya.

Tak ketinggalan, pengunjung juga dapat menikmati hiburan dengan sederet penyanyi dan band indie Tanah Air dan internasional melalui International Indie Music Festival dan pertunjukan musik dan budaya khas Indonesia di Panggung Nusantara. Ada lebih dari 200 musisi dan band serta 100 seniman budaya akan meramaikan pergelaran tahun ini.

"Dahulu kan Kolaborasi Musik Kita, kami masih mencari bentuk. Tahun ini dengan IIMF kami lebih fokus dengan bentuk kreativitas. Bagaimana tradisional bisa digandeng dengan internasional," cerita Ryan.

Berbicara mengenai target pengunjung, PRI 2018 pun masih menargetkan satu juta pengunjung dalam pergelaran yang digelar selama sebelas hari, mulai 27 September hingga 7 Oktober 2018 ini.

Tahun lalu, PRI dapat meraih 600 ribu pengunjung dengan total transaksi 620 miliar rupiah. "Tahun ini target satu juta pengunjung dengan satu triliun rupiah transaksi. Kami mengestimasi jumlah spending pengunjung satu juta rupiah per orang. Baru tiga jam pembukaan saja, sudah ada yang membeli rumah dengan unit sekitar tiga sampai empat miliar rupiah, jadi transaksi tahun ini akan lebih banyak," harap Ryan.

Dengan membayar tiket masuk seharga 25 ribu rupiah di hari biasa dan 35 ribu rupiah di akhir pekan, pengunjung dapat merasakan PRI 2018 yang terbentang dari hall 1 sampai 10 ICE BSD ini.

Targetnya Dikenal Dulu

Pasar Jongkok Otomotif (Parjo) mungkin tidak asing namanya di kalangan pecinta industri kreatif otomotif. Kali ini, dengan menggandeng Shopee, Parjo hadir di PRI 2018. Parjo merupakan sebuah wadah yang didirikan oleh Agus Gusno, untuk para penggemar otomotif yang gemar mengoleksi dan kemudian melakukan transaksi jual.

"Ini merupakan tahun ketujuh kami, karena biasanya bikin pamerannya 'ngemper' dan outdoor, sekarang kami bisa masuk ke indoor," kata Agus.

Ia memiliki tujuan untuk mengangkat industri kreatif otomotif khususnya, agar dapat tersalurkan, dan bagaimana caranya penggiat industri kreatif ini dapat dikenal.

"Target pertamanya dengan PRI ini memberikan peluang untuk teman-teman yang hobi otomotif dan kreatif supaya bisa mengangkat mereka, karena mereka memiliki potensi yang bagus-bagus," tutur Agus.

Dengan keikutsertaan Parjo, ia berhasil merangkul sekitar 50 ekshibitor pada PRI 2018 ini. Prosesnya ada yang diundang dan ada yang melalui kurasi. Namun biasanya, Agus telah mengenal para buildernya terlebih dahulu sebelum mengajaknya ke acara ini.

Kebanyakan pun para builder berasal dari Jakarta, Bogor dan Bandung. Agus mengatakan, hal ini dikarenakan untuk para pela ku industri kreatif otomotif, mengadakan pameran di dalam ruangan dan dalam jangka waktu yang cukup lama merupakan sesuatu yang baru.

"Buat mereka, ini sesuatu yang baru. Pameran 11 hari itu ternyata tidak mudah. Kalau biasanya di outdoor dua hari mereka bisa kemping, di sini mereka gak bisa," ceritanya.

Selain itu, builder yang ikut pada kegiatan kali ini juga bukanlah industri besar yang memiliki budget untuk pameran. Kebanyakan dari mereka adalah industri kecil dan rumahan dengan produk berkualitas.

Pada minggu pertama, Shopee Parjo Red Carpet akan membawa pameran industri otomotif dengan tema modifikasi modern, dan pada minggu keduanya mengambil tema retro klasik. Pengunjung dapat mengeksplorasi ragam karya seni builder, suku cadang dan aksesoris sekaligus berinteraksi dengan para builder dan komunitas layaknya sebuah pasar jongkok.

Dalam usahanya memajukan industri kreatif otomotif di Indonesia, Shopee Parjo Red Carpet membawa tema besar yaitu Indonesia Creative Movement yang dimaksudkan dapat memberikan wadah bagi seluruh builder lokal untuk menampilkan hasil karyanya dan dapat dikenal pasar."Pokoknya targetnya agar dikenal dahulu," harap Agus.

gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top