Berbeda dari Proyek Formula E yang Tetap Jalan, Pengerukan Waduk Pluit Terkendala Dana Pakai Anggaran PEN Pun Tidak Cukup
Pemprov DKI Jakarta menerapkan berbagai program untuk menanggulangi masalah banjir di Jakarta. Salah satu dari program tersebut adalah melakukan pengerukan di 9 polder, 4 waduk, dan 2 sungai atau program 942.
Akan tetapi dalam pengerjaannya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan, terdapat kendala pendanaan. Salah satu yang terdampak merupakan pengerukan Waduk Pluit.
"Kendalanya cuma masalah pendanaan aja. Kita kan harus berbagi ya, pendanaan yang terbatas harus dibagi, program-programnya, daerah-daerahnya, semua anggaran kita pusatkan untuk banjir, kan tidak bisa. Kan ada program transportasi, pendidikan, dan lain-lain," ujar Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3).
"Kita ada PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), sebagian besar (pengerukan kali) memang ada PEN, tapi kan tidak cukup," lanjutnya.
Sementara itu, DPRD DKI sempat mengamati kinerja Pemprov DKI soal pengerukan dan normalisasi. Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ada di Dinas SDA sepanjang tahun 2021, hanya terserap 66,74% atau Rp 764,5 miliar dari total Rp 1,1 triliun.
Kemudian, Riza menerangkan, pendanaan untuk program DKI Jakarta tidak hanya dialokasikan untuk penanggulangan banjir saja, tapi juga untuk bidang lainnya.
"Harus dibagi program-programnya, semua anggaran kita pusat kan untuk banjir kan tidak bisa, kan ada program transportasi, pendidikan," tambah Wagub DKI Jakarta tersebut.
Diketahui, program yang dimaksud adalah program untuk melakukan revitalisasi dan pengerukan di 9 polder yang mencakup wilayah Kelapa Gading, Marunda, Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Pulomas, Adhyaksa, Green Garden dan Kamal.
Selanjutnya 4 waduk adalah Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Lebak Bulus dan Brigif. Serta dua sungai yaitu Museum Bahari dan Pasar Baru.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya