Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berantas Demam Berdarah, DKI Targetkan Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia Lebih dari 6 Bulan

Foto : ANTARA/Bayu Pratama S

Arsip seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) di kawasan permukiman, Kelurahan Grogol, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Pengasapan tersebut untuk memberantas nyamuk aedes aegypti dalam upaya mencegah wabah demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Maryati menambahkan implementasi nyamuk berwolbachia merupakan tambahan atau inovasi dari pengendalian DBD. Dengan demikian, upaya seperti pemberantasan sarang nyamuk 3M Plushingga pengasapan tetap perlu dilakukan.

"Larvasidasi tetap berjalan, dilakukan pada tempat-tempat penampungan air yang sulit untuk dikuras. Yang tidak boleh meneteskan larvasida ke dalam ember wolbachia," kata dia.

Merujuk Kementerian Kesehatan, wolbachia, bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, membuka potensi baru dalam pengendalian DBD.

Pada uji coba di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022, lokasi yang telah diinokulasi (pemindahan mikroorganisme ke dalam medium baru untuk dibiakkan), wolbachia mencapai penurunan kasus demam berdarah hingga 77 persen. Lalu terdapat pengurangan proporsi pasien dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Adapun penerapan teknologi wolbachia di Indonesia menggunakan metode penggantian, yakni nyamuk jantan dan betina ber-wolbachia dilepaskan ke populasi alami.

Pendekatan ini memastikan keturunan nyamuk setempat juga mengandung wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berkelanjutan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top