Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Akses Darat dan Udara Menuju Kota Lashio Ditutup

Bentrokan di Utara Kian Meluas

Foto : AFP

Bentrokan l Sebuah misil ditembakkan dari sebuah pangkalan militer di Kota Lashio di Negara Bagian Shan, Myanmar, pada Oktober lalu. Situasi keamanan di sekitar Lashio pada Rabu (3/7) dilaporkan genting setelah bentrokan antara kelompok etnis bersenjata dan pasukan junta kian meluas.

A   A   A   Pengaturan Font

Bentrokan kian meluas di Myanmar utara. Kelompok etnis bersenjata terus menggempur pasukan junta di dekat komando militer regional di Kota Lashio.

YANGON - Warga dan media lokal pada Rabu (3/7) menyatakan bahwa sebuah bentrokan terjadi di dekat komando militer regional di Myanmar utara. Bentrokan tersebut menandakan bahwa telah terjadinya serangan yang tampaknya kian meluas terhadap pasukan junta.

Tembakan senjata telah mengguncang Kota Lashio di Negara Bagian Shan, yang merupakan markas komando militer timur laut, sejak 2 Juli lalu, kata seorang warga kepada AFP. "Sejak tadi malam, kami mendengar penembakan yang menargetkan komando militer daerah dan kami tidak berani keluar," kata seorang warga yang meminta tidak disebutkan namanya.

Koresponden AFP yang mewawancarai warga lainnya menambahkan bahwa pertempuran terjadi di luar kota dan mengatakan bahwa militer telah menutup semua akses jalan menuju Lashio.

Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan sebuah bangunan kayu hancur dan sebagian terbakar, dan media lokal melaporkan enam warga sipil tewas dalam bentrokan tersebut.

Lashio terletak di jalan raya utama yang membentang dari Kota Mandalay hingga Provinsi Yunnan di Tiongkok. Selain mengganggu akses jalan, semua rencana penerbangan ke Lashio dari pusat komersial Yangon pun telah dibatalkan sejak 3 Juli pagi, kata sumber bandara di Yangon kepada AFP, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top