Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bencana Sepak Bola Italia

Foto : Alberto PIZZOLI / AFP

Italia Gagal ke Final Piala Dunia 2022 I Bek Makedonia Utara, Ezgjan Alioski (tengah) berselebrasi di akhir pertandingan play-off kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Italia melawan Makedonia Utara, Jumat (25/3) dini hari WIB di Stadion Renzo-Barbera, Palermo, Jumat (25/3) dini hari WIB. Italia mengalami kekalahan mengejutkan 0-1 dari Makedonia Utara sehingga gagal lolos ke Piala Dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

PALERMO - Roberto Mancini terpuruk dalam kekalahan paling menyakitkan dalam karier kepelatihannya. Tim Nasional Italia yang ditukanginya mengalami kekalahan mengejutkan 0-1 dari Makedonia Utara berkat gol di menit terakhir, Jumat (25/3) dini hari WIB. Kekalahan ini membuat Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia kedua berturut-turut.

Mancini telah menjadi pahlawan bagi sepakbola Italia setelah memimpin Gli Azzurri bangkit dari bencana gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dengan memenangkan Piala Eropa 2020 musim panas lalu.

Namun tingkat performa Azzurri telah menurun sejak menang atas Inggris di final Piala Eropa 2020. Italia gagal lolos otomatis dari babak kualifikasi pada November lalu. Kini tim asuhan Mancini tersingkir dengan cara yang memalukan di Palermo dalam laga semi final play off yang penuh sesak oleh pendukung tuan rumah.

"Sama seperti Juli, hal terbaik yang terjadi pada saya dalam karier saya, ini adalah kekecewaan terbesar saya. Saya sangat sedih untuk para pemain saya," ujar Mancini kepada RAI.

"Kekecewaan terlalu besar bagi saya untuk berbicara tentang masa depan saya untuk saat ini," sambungnya.

Jika Mancini belum bisa menjelaskan tentang apakah dia akan tetap dalam pekerjaannya, kepala Federasi Sepak Bola Italia, Gabriele Gravina, tetap ingin pelatih itu berada pada posisinya bahkan setelah pukulan telak bagi sepakbola negara tersebut.

Mantan pemain Palermo, Aleksandar Trajkovski yang mengejutkan tim juara Eropa itu. Tendangan rendahnya di menit kedua perpanjangan waktu memastikan Makedonia Utara melaju ke final play off. Mereka akan berhadapan dengan Portugal di Porto pada hari Selasa pekan depan untuk kesempatan berada di Qatar pada bulan November.

"Kami memiliki dua tembakan dan memenangkan pertandingan. Kami menang seperti Italia melawan Italia," ujar Blagoja Milevski, yang timnya bisa menurunkan kembali pemain Napoli Eljif Elmas yang telah bebas dari skorsing untuk perjalanan ke Porto.

Tim asuhan Mancini dicemooh dengan keras setelah kekalahan itu. Kegagalan membuat Italia harus menunggu setidaknya hingga tahun 2026 untuk melihat tim nasionalnya bermain di Piala Dunia.

Pada saat itu, sudah 12 tahun sejak partisipasi terakhir Azzurri di turnamen sepak bola terbesar dunia. Mereka juga tersingkir di babak play off pada 2017.

Hal yang menjadi ironi, Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia meski hanya kalah dua kali sejak awal 2019. Mereka takluk dari Spanyol di UEFA Nations League musim gugur lalu dan pada laga kali ini.

"Sulit untuk berbicara tentang pertandingan di mana kami memiliki 40 tembakan dan mereka memiliki satu atau dua," ujar Mancini kepada media usai laga.

"Saya pelatihnya, ketika dalam sepak bola terjadi kesalahan, itu salah pelatih, jadi saya yang bertanggung jawab," sambungnya.

Mendominasi Permainan

Italia seperti yang diprediksi mendominasi permainan, tetapi kesulitan mencetak gol. Seperti yang terjadi dalam pertandingan sebelumnya, tuan rumah kesulitan mengalahkan tim tamu.

Italia seharusnya unggul ketika Domenico Berardi mendapatkan bola di tepi kotak penalti, tapi digagalkan oleh kiper Makedonia Utara Stole Dimitrievski.

Pemain sayap Sassuolo, yang sedang dalam performa terbaiknya musim ini untuk klubnya, terlalu lama melepaskan tembakan yang berhasil jatuh ke tangan Dimitrievski.

Saat pertandingan tampaknya akan memasuki babak perpanjangan waktu yang menegangkan, Trajkovski muncul. Dia melepaskan tendangan mendatar yang sempurna melewati Gianluigi Donnarumma dan menyebabkan bencana bagi sepak bola Italia. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top