Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stabilitas Makroekonomi | Rantai Pasok Beberapa Produk Pangan Perlu Dipantau Sedari Dini

Benahi Rantai Pasok Pangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, diingatkan untuk memperhatikan secara serius masalah rantai pasok komoditas pangan. Terlebih lagi, saat ini tekanan global ikut mempengaruhi dinamika harga pangan di dalam negeri.

Apabila tak diantisipasi secara serius, harga komoditas pangan di dalam negeri bakal sulit terkendali, seperti yang terjadi dalam kasus minyak goreng. Implikasi seriusnya dapat mengerek inflasi pangan.

Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, mengatakan perekonomian global saat ini mengarah pada potensi terjadinya krisis pangan. Risiko tersebut bisa terjadi baik pada tahun ini maupun tahun depan.

"Untuk itu, saya kira pemerintah sudah seharusnya punya langkah mitigasi sedari dini untuk meminimalisir dampak dari krisis pangan ini, salah satu yang perlu diperhatikan adalah pangan yang masih banyak kita penuhi melalui impor termasuk di dalamnya produk pangan seperti gandum, daging, dan beberapa produk pangan strategis lainnya," tegasnya, di Jakarta, Rabu (15/6).

Dia mengingatkan beberapa produk pangan ini sedari dini sudah harus dipantau seberapa jauh pemenuhan ataupun permintaan konsumsi di tahun ini, kemudian disandingkan dengan data pangan pemenuhan ataupun produksi yang bisa dilakukan oleh para petani ataupun pelaku usaha di komoditas pangan yang terkait.

Selain itu, pemerintah juga sudah perlu mencari ancang-ancang mencari negara tujuan alternatif impor pangan jika negara impor utama menjadi salah satu negara yang melakukan proteksi ataupun pelarangan ekspor pangan di beberapa bulan ke depan.

Di samping itu, pemerintah juga sudah harus mengawasi aliran distribusi atau rantai pasok pangan strategis agar tidak menumpuk ataupun tidak terganggu pasokannya di sisa tahun ini.

"Kenapa begitu, karena belajar dari pengalaman, selain karena faktor produksi yang memang kurang. Salah satu masalah tata niaga pangan di Indonesia kerap kali disebabkan oleh terganggunya atau terhambatnya aliran distribusi pangan itu sendiri," ujar Yusuf Rendi.

Sering Diganti

Seperti diketahui, Zulkifli Hasan baru saja dilantik sebagai Menteri Perdagangan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (15/6). Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menggantikan Muhammad Lutfi. Kuat dugaan, Lutfi dicopot karena tak mampu meredam gejolak harga minyak goreng yang berlangsung sejak Oktober 2021.

Adapun Zulkifli merupakan Mendag keenam di era pemerintahan Presiden Jokowi dan ketiga di periode kedua masa pemerintahan Jokowi. Seusai mengikuti pelantikan di Istana Negara, Mendag Zulkifli menghadiri acara serah terima jabatan (Sertijab) di kantor pusat Kemendag di Jakarta. Acara Sertijab berlangsung secara tertutup.

Zulkifli baru menemui awak media seusai acara Sertijab digelar. Dia mengatakan bahwa dirinya akan menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat Undang Undang (UU), termasuk menyelesaikan masalah kenaikan harga minyak goreng.

Dia berkomitmen untuk mempermudah akses masyarakat mendapat minyak goreng subsidi. "Kasih saya kesempatan. Saya mau belajar, tapi belajar saya cepat. Pengalaman saya kan 20 tahun," pungkas Zulkifli.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top