Belum Ada Metode yang Bisa Memprediksi Kapan Gempa Akan Terjadi
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARIAdanya informasi ini meresahkan masyarakat, terutama penduduk yang berada di selatan Pulau Jawa. Di sisi lain, tanpa penanganan dan mitigasi, dampak bencana bisa sangat besar mengingat Pulau Jawa sendiri merupakan pulau dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Untuk mengupas terkait informasi tersebut, Koran Jakarta mewawancarai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana tanggapan Anda terkait hasil penelitian potensi tsunami di Jawa dan respons dari masyarakat?
Dari segi keilmuan, belum ada metode atau teori yang bisa memprediksi suatu gempa akan terjadi dan kapan. Penelitian tersebut justru membuat kita harus lebih antisipatif, siap siaga, dan mengedepankan upaya mitigasi.
Temuan itu tidak untuk menakuti atau menimbulkan kepanikan. Kami sebagai pemangku kepentingan harus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan di masyarakat, sambil mengedepankan upaya mitigasi atau dampak dari bencana yang suatu saat terjadi.
Bagaimana agar masyarakat tidak panik dengan temuan tersebut?
Yang kita perlukan adalah kita harus punya pengetahuan atau informasi dan segala macam sejarah yang kita tahu. Nah, penelitiannya harus sedetail mungkin, sehingga ada pengetahuan yang diakses.
Harus ada tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Kalau menganggap enteng dan menganggap bencana tersebut rutin dalam rentang waktu tertentu, akan mengakibatkan terjadinya bencana dengan korban dan dampak yang besar.
Terkait temuan ini, apa yang akan diupayakan pemerintah, khususnya oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional?
Kami mengintervensi melalui teknologi sebagai bagian dari pengetahuan yang perlu diperkuat dan bisa lebih menyiapkan dan membentengi diri dengan teknologi.
Adapun perannya adalah membangun kapitas riset dan penelitian kebencanaan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia dan sarana prasarana riset serta penyelenggaraan riset di bidang kebencanaan.
Bisa dijelaskan lebih spesifik untuk antisipasi terjadinya gempa dan tsunami di Pulau Jawa?
Membentuk tim kaji cepat yang diisi di antaranya oleh LIPI, ITB, dan BMKG. Lalu, kami juga ada riset kebencanaan terkait gempa dan tsunami. Jawa merupakan kawasan padat penduduk maka yang menjadi perhatian kami itu sesaran atau retakan kulit bumi yang masih aktif dan dapat menimbulkan gempa. Fokus penelitian ini juga berlaku di daerah lain yang punya potensi dan tsunami.
Setelah tsunami Palu, pemerintah membuat sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (INA TEWS). Adapun sistem pendeteksi dini dari tsunami tersebut menggunakan dua sistem, yaitu Buoy System atau teknologi dengan bentuk pelampung dan Cable System atau sistem kabel. Kedua sistem ini akan disiapkan di daerah-daerah rawan dan bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa ketika ada bencana.
Bagaimana keterkaitan antara temuan ini dengan Jawa yang selain penduduk juga pusat ekonomi dan pembangunan?
Tentu jika ada bencana, kita tidak ingin penduduk dengan jumlah besar terdampak. Jadi, pembangunan di wilayah selatan Jawa khususnya dan termasuk Sumatera harus dilakukan dengan hati-hati dan ekstraproteksi.
Seperti Bandara Kulon Progo sudah didesain untuk gempa dengan kekuatan tinggi dan juga kalau ada tsunami sudah ada cara bagaimana mitigasi terhadap risiko tsunami itu sendiri di wilayah Kulon Progo.
Jadi, tetap bisa membangun dengan tingkat kecepatan yang tidak sama dengan daerah lain dan harus dengan ekstra proteksi. Ini sudah bertahan dan merupakan cara Belanda ketika menguasai Indonesia yang lebih memilihi Jawa bagian utara untuk pembangunan. n m aden ma'ruf/P-4
Redaktur: Khairil Huda
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 4 Natal Membangun Persaudaraan
- 5 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
Berita Terkini
- Waspada Hujan Sejak Pagi hingga Sore di Seluruh Wilayah Jakarta Hari Ini
- Real Madrid Gagal Rebut Posisi Puncak Klasemen Liga Spanyol
- Taklukkan Augsburg 2-0, Bayer Leverkusen Naik ke Peringkat Kedua
- Keren, Selain Tingkatkan Kreativitas Lokal, Gedung BPIFK Kemenperin di Bali Gunakan Solar Panel
- Tegas, Kementan Gandeng Satgas Pangan Polri Awasi Penyerapan Susu Segar Lokal