Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belgia Gagal Bersinar

Foto : AFP/GABRIEL BOUYS
A   A   A   Pengaturan Font

Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah Belgia gagal di semifinal Piala Dunia, seperti 32 tahun lalu.

SAINT PETERSBURG - Kekalahan dari Prancis pada laga semifinal Piala Dunia Russia 2018, Rabu (7/11) sangat menyakitkan bagi Belgia. Ini adalah kali kedua tim yang disebut-sebut sebagai "generasi emas" itu gagal di semifinal.

Sundulan Samuel Umtiti pada babak kedua di Saint Petersburg memberi Prancis kemenangan 1-0. Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah Belgia telah mencapai semifinal Piala Dunia, 32 tahun setelah Argentina bersama Diego Maradona mengalahkan mereka pada panggung yang sama di Meksiko 1986.

Meski kalah, perdana Menteri Belgia Charles Michel penuh pujian untuk skuad "Setan Merah". "Bravo @BelRedDevils untuk penampilan Anda dan membuat kami bangga," tulis Michel di twitter.

Bagi banyak pengamat, generasi emas Belgia yang termasuk Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Vincent Kompany, dan lainnya memiliki peluang untuk pulang dengan kemenangan.

Analis juga memuji tim yang terdiri dari pemain multikultural, termasuk mereka yang orang tuanya adalah imigran asal Kongo dan Maroko.

Usai pertandingan, kapten Belgia Hazard termenung di sisi lapangan. Sementara De Bruyne dan Lukaku terlihat lebih tenang. Martinez menyanyangkan timnya kebobolan lewat gol dari sepak pojok.

"Saya tidak bisa meminta lebih dari pemain. Kami harus kalah dalam pertandingan seperti itu, yang seharusnya bisa kami imbangi atau bahkan menang. Semua pemain telah melakukan segalanya, berupaya keras dan terus mencoba sampai peluit akhir," ujarnya.

"Ini adalah pertandingan yang sangat ketat. Tidak banyak momen besar yang menentukan pertandingan dan itu sampai ke satu situasi bola mati," sambungnya.

"Kami memiliki bola dan saya pikir kami harus memberikan pujian kepada Prancis untuk cara mereka bertahan. Mereka menghormati kami dengan cara itu dan kami tidak dapat menemukan sedikit ruang dan seidkit keberuntungan di depan gawang," tandasnya.

Belgia telah mengalahkan Brasil pada perempat final tetapi tanpa bek Thomas Meunier yang dilarang bertanding, membuat mereka kesulitan membendung Prancis.

Gelandang Mousa Dembele masuk ke starting line up, namun tim asuhan Martinez tampaknya kehilangan dorongan yang biasanya dilakukan Meunier di sayap.

Belgia telah memenangkan keseluruhan lima pertandingan mereka di Russia. Mereka menatap laga kontra Perancis dengan torehan 14 gol.

Tim berjuluk "Setan Merah" gagal melakoni laga final Piala Dunia pertama mereka. Sebagai gantinya mereka akan bersiap melakoni laga perebutan tempat ketiga di Saint Petersburg.

"Suasana ruang ganti benar-benar menyedihkan sekarang, karena peluang untuk berada di final adalah satu-satunya fokus yang kami miliki," ucap Martinez.

"Tapi saya tidak ingin pemain saya menjadi frustrasi atau kecewa. Kami ingin finis di posisi tertinggi dan para pemain ini layak untuk finis di posisi terbaik," sambungnya.

Martinez menambahkan: "Ini adalah emosi yang sulit untuk dikelola. Kami kecewa karena kalah di semifinal, dan sulit untuk melihat peluang memainkan permainan lain dalam sikap positif."

Incar Posisi Tiga

Belgia masih bisa mencapai finish terbaik mereka di Piala Dunia, memperbaiki penampilan mereka pada 1986. Saat itu mereka kalah dari Argentina di semifinal dan kemudian kalah dari Prancis dalam perebutan tempat ketiga.

Tampil di Piala Dunia kali ini setidaknya Belgia telah membuat kemajuan. Mereka terhenti pada babak perempat final Piala Dunia 2014 di Brasil dan di Piala Eropa 2016.

Tapi Belgia sekarang akan bertanya-tanya apakah mereka masih memiliki kesempatan terbaik untuk generasi emas memenangkan gelar internasional utama. Untungnya, Hazard, De Bruyne, Romelu Lukaku dan kiper Thibaut Courtois akan tetap berada di usia 20-an tahun pada Piala Eropa 2020. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top