Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belanda Tantang Portugal di Final UNL

Foto : AFP/MIGUEL RIOPA
A   A   A   Pengaturan Font

Belanda bakal menghadapi Portugal di Final Liga Bangsa-bangsa usai memupus ambisi Inggris dengan skor 3-1.

GUIMARAES - Belanda melaju ke final Liga Bangsa-bangsa UEFA (UNL). "De Oranje" ke final setelah menyingkirkan Inggris dengan kemenangan 3-1 pada laga semifinal yang berlangsung di Estadio Dom Afonso Henriques, Guimaraes, Jumat (7/6) dini hari WIB.

Belanda akan menghadapi tuan rumah Portugal pada laga final yang berlangsung di Estadio Do Dragao, Senin (10/6) dini hari WIB. Sementara Inggris akan merenungkan kekalahan mereka pada semifinal kompetitif keempat berturut-turut menyusul kegagalan di Piala Dunia 1990, 2018 serta Piala Eropa 1996.

"Itu adalah tanda-tanda kebangkitan," ujar pelatih Belanda Ronald Koeman. "Kami telah mengalahkan Jerman, Prancis, dan sekarang tim nomor empat di dunia - ini mencerminkan perkembangan kami. Kami belum pernah memainkan laga semifinal dan final, jadi ini baru bagi kami, tetapi kami melakukannya dengan tenang," sambungnya.

Di sisi lain, pelatih Inggris Gareth Southgate berjanji tim asuhannya akan belajar dari kinerja mereka yang penuh kesalahan. Belanda berhasil melaju ke final setelah bangkit dari ketinggalan. Kekalahan itu membuat Inggris memperpanjang penantian untuk merebut trofi yang telah berlangsung sejak 1966.

Penalti Marcus Rashford memberi Inggris keunggulan pada babak pertama. Tetapi Matthijs de Ligt mnebus kesalahannya yang berbuah penalti tersebut, dengan menyamakan kedudukan 17 menit jelang laga usai.

Inggris berkontribusi pada kejatuhan mereka sendiri di perpanjangan waktu. Dua kesalahan berbuah dua gol Belanda. John Stones dan Ross Barkley bersalah saat Kyle Walker menjaringkan bola ke gawang sendiri dan penyelesaian sederhana Quincy Promes mengirim Belanda ke final.

Tim asuhan Southgate berusaha membangun kesuksesan usai melaju ke semifinal Piala Dunia untuk pertama kali dalam 28 tahun. Tapi penampilan mereka menunjukkan banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan jika tim berjuluk "The Three Lions" ingin mengakhiri kekeringan trofi mereka pada musim panas mendatang di Piala Eropa 2020. Semifinal dan final Piala Eropa 2020 akan dimainkan di kandang timnas Inggris, stadion Wembley.

"Saya pikir ini adalah pertandingan yang sangat penting bagi kami untuk direnungkan," ujar Southgate. "Beberapa hari ke depan akan terasa menyakitkan setelah sampai pada tahap ini, tetapi kami akan lebih kuat dengan pengalaman ini," sambungnya.

Southgate membela keputusannya untuk meninggalkan tujuh pemain yang tampil di final Liga Champions dalam skuatnya dari Tottenham dan Liverpool. Kapten Harry Kane dan Jordan Henderson ditinggalkan di bangku cadangan.

Pelatih itu juga menegaskan timnya harus belajar cara bertahan dengan baik. Kritik terhadap permainan Stones dan Barkley dipastikan akan dihadapinya.

"Jika kami tidak bermain seperti itu, kami tidak akan pernah maju menjadi tim top," jelas Southgate. Itulah cara saya meyakini mereka bisa bermain dan harus bermain. Kesalahannya tidak seperti biasanya, itu hanya eksekusi dan kelelahan yang buruk. Saya harus tidak bereaksi berlebihan terhadap hal-hal itu dan mendukungnya di saat yang sulit bagi semua orang," tandasnya.

De Jong Bersinar

Belanda gagal lolos ke dua turnamen besar terakhir. Namun, talenta muda yang mereka miliki telah menunjukkan perubahan dramatis. Itu terbukti saat Frenkie de Jong yang akan pindah ke Barcelona menonjol di lini tengah.

Squawka mencatat, De Jong membuat rekor 105 kali melepaskan umpan dengan akurasinya mencapai 96%, 128 sentuhan bola, 13 merebut bola, 5 kali tekel, 3 intersepsi, dua kali dilanggar dan menciptakan dua peluang dalam 114 menit penampilannya. Ia kemudian digantikan Kevin Strootman di ekstra time.

"Saya dengar dia pemain terbaik di pertandingan malam ini dan itu memang layak," ujar Koeman. "Sebagian besar orang selalu melihat apa yang dia lakukan dengan bola, betapa tenangnya dia, tetapi jika melihat dengan bijak berapa banyak bola yang dia menangkan di lini tengah. Itu terlihat sangat mudah, tetapi ternyata tidak. Dia butuh kerja keras dan keahlian untuk itu," sambungnya. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top