Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belajar Nilai-nilai Pancasila ke Desa Wisata Kebangsaan

Foto : ISTIMEWA

WISATA KEBANGSAAN - Pintu gerbang masuk Desa Wisata Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dibangun menarik, baru-baru ini. Sejak diluncurkannya Desa Wonorejo sebagai Desa Wisata Kebangsaan, pemerintah daerah telah membangun beberapa infrastruktur sebagai penunjang.

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi contoh bagi masyarakat luas di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bisa dikatakan Wonorejo adalah Desa Pancasila karena masyarakatnya yang sudah turun temurun mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, khususnya sila pertama dengan saling menghargai perbedaan keyakinan beragama. Mereka yang berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila itulah maka kendati mereka beragam suku dan agama, desa itu rukun dan tenang.

Desa yang masyarakatnya hidup rukun, menghargai dan saling menghormati antarumat beragama berada di ujung timur Kabupaten Situbondo, yakni di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Desa Wonorejo merupakan simbol pluralisme agama. Sebagian besar masyarakat Desa Wonorejo ini memeluk agama Islam, sebagian memeluk agama Kristen dan Katolik serta Agama Hindu.

Kerukunan di desa itu terlihat di beberapa lokasi yang terdapat bangunan tempat ibadah umat Islam, yakni masjid yang berada di tengah-tengah masyarakat beragama Kristen, Katolik, dan Hindu. Sebaliknya, ada pula beberapa tempat ibadah gereja bagi umat Kristen dan Katolik yang lokasinya berada di lingkungan umat Islam. Bahkan, ada juga beberapa tempat peribadatan Islam dan Kristen dibangun berdekatan.

Tidak hanya tempat peribadatan agama satu dengan lainnya yang dibangun berdekatan dan tetap rukun, tetapi kerukunan antarumat beragama juga terlihat ketika ada kegiatan atau pelaksanaan hari-hari besar agama. Misalnya, ketika umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri dan peringatan harihari besar lainnya, masyarakat pemeluk agama Kristen dan Katolik serta Hindu turut menghormati dan melakukan silaturrahim kepada umat Muslim.

Kepala Desa Wonorejo, Sumarto Adi, mengatakan tidak hanya pada hari besar umat Muslim, tetapi ketika umat Kristen dan agama lain melaksanakan hari besar, seperti Natal, umat Muslim juga bersilaturrahim dengan mengucapkan selamat. "Saat Idul Fitri, masyarakat pemeluk agama lain juga anjang sana anjang sini, silaturrahim dan sebaliknya ketika umat Nasrani merayakan hari besar agamanya, umat Muslim juga silaturrahim.

Dengan begitu kerukunan antarumat beragama di desa kami tetap terjalin dengan baik dan rukun meskipun berbeda keyakinan," kata Sumarto. Bahkan, dalam kegiatan hari-hari besar umat Kristen dan Katolik serta umat Hindu, umat Muslim desa setempat juga turut menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung. Harapan kepada generasi muda di desa itu untuk tetap berpegang teguh pada Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, yang memiliki arti lima dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Situbondo, menetapkan Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih itu sebagai Desa Wisata Kebangsaan pada 2 Mei 2015. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meluncurkan (launching) Desa Wonorejo sebagai Desa Wisata Kebangsaan, karena selama ini kerukunan masyarakat di desa tersebut tetap terjalin dengan baik (tak pernah ada konflik) kendati beragam ras, suku, dan agama. Kerukunan umat beragama di Desa Wonorejo, jarang ditemukan di Indonesia.

Nilainilai keragaman agama tak hanya menjadi simbol semata, namun melainkan sudah menjadi pola interaksi sosial setiap hari. Dengan diluncurkannya Desa Wonorejo menjadi Desa Wisata Kebangsaan, pemerintah daerah setempat terus mempromosikan paket objek wisata di wilayah timur Kota Santri itu serta menjadikan Desa Wisata Kebangsaan sebagai panggung budaya. Sejak diluncurkannya Desa Wonorejo sebagai Desa Wisata Kebangsaan, pemerintah daerah telah membangun beberapa infrastruktur sebagai penunjang.

Salah satunya Museum Kebangsaan yang hingga saat ini dikelola oleh desa setempat. Pemerintah daerah setempat menilai Desa Wisata Kebangsaan itu adalah desa paling tinggi peradaban perilaku masyarakatnya dan nilai-nilai kebangsaannya juga terpelihara dari generasi ke generasi. Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Priyanto, mengatakan akan terus mendukung pemerintah daerah setempat untuk memberikan pendampingan.

SB/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top