Belajar Mengatasi Polusi Udara dari Beijing, Apa yang Bisa Ditiru Indonesia?
Gedung-gedung pencakar langit di Jakarta yang diselilmuti kabut polusi udara.
Pemerintah Indonesia semestinya dapat belajar dari penanganan polusi udara oleh Pemerintah Beijing di Tiongkok yang jor-joran mengendalikan polusi udara di kawasan tersebut.
Nadira Asrifa Nasution, The Purnomo Yusgiantoro Center dan Akhmad Hanan, The Purnomo Yusgiantoro Center
Sejak Juli 2023 lalu, indeks kualitas udara harian Jakarta berdasarkan situs pemantau IQAir nyaris selalu bertengger di predikat Tidak Sehat.
Paparan PM2,5-partikel debu yang berkorelasi dengan berbagai masalah pernapasan dan kematian dini-di Jakarta mencapai 16,7 kali lipat dari standar aman yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Presiden Joko Widodo juga disebut-sebut mengalami batuk berkepanjangan, diduga akibat kualitas udara yang buruk.
Presiden sebenarnya telah memerintahkan kabinetnya menangani polusi udara dengan beberapa langkah, seperti kebijakan work from home atau WFH (bekerja dari rumah), rekayasa cuaca, dan lain-lain. Namun, efektivitas langkah-langkah tersebut masih diragukan sejumlah kalangan.
Pemerintah Indonesia semestinya dapat belajar dari penanganan polusi udara oleh Pemerintah Beijing di Cina, yang jor-joran mengendalikan polusi udara di kawasan tersebut. Hasilnya, selama 2013-2017, studi menyatakan bahwa Beijing, melalui kebijakan Rencana Aksi Udara Bersih (Clean Air Action Plan), mampu mengurangi 39% emisi dalam waktu lima tahun.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya