Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belajar dari Bali, Pengelolaan Sampah Desa Menopang Pertanian Ramah Lingkungan

Foto : The Conversation/Shutterstock/Goldquest

Isu pertanian berkelanjutan perlu digaungkan karena 72% lahan pertanian di Indonesia dalam kondisi kritis.

A   A   A   Pengaturan Font

Penerapan kompos pada lahan pertanian berpotensi memulihkan kesuburan tanah. Sampah organik dapat mendukung sistem pertanian ramah lingkungan.

Marcellinus Mandira Budi Utomo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Levina Augusta Geraldine Pieter, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Sampah bukan semata masalah perkotaan, tapi juga di pedesaan. Kian banyak desa yang berkembang menjadi daerah urban. Desa juga menjadi muara pengelolaan sampah perkotaan karena banyak tempat pembuangan akhir berlokasi di daerah rural.

Masalah ini sedianya dapat diatasi dengan pengelolaan sampah dari tingkat desa, misalnya dengan pendirian tempat pengelolaan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R).. TPS3R adalah tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala kawasan. Namun, kendala teknologi ataupun kapasitas membuat banyak TPS3R berhenti di tengah jalan.

TP3SR bisa membantu meningkatkan nilai sampah organik-jenis sampah paling dominan di Indonesia. Sejauh ini, sampah organik belum dianggap sebagai komoditas ekonomi. Padahal, nilai sampah dapat dinaikkan dengan diolah menjadi produk kompos sehingga bisa menyokong pertanian berkelanjutan.

Isu pertanian berkelanjutan perlu digaungkan karena 72% lahan pertanian di Indonesia dalam kondisi kritis. Kualitas lahan semakin menurun karena terlalu banyak menggunakan pupuk kimia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top