Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga

Bekasi Siagakan Rp17 Miliar Jaga Inflasi

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan memberikan keterangan kepada awak media di depan Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Kamis (15/9).

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar 17 miliar untuk mencegah peningkatan laju inflasi sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta sejumlah komoditas bahan pokok.

"Kami sudah merancang kebijakan sesuai dengan arahan pusat untuk memanfaatkan anggaran yang dialokasikan bagi masyarakat miskin terdampak kenaikan harga BBM dan bahan pokok," kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, di Cikarang, Kamis (15/9).

Dia mengatakan alokasi pembiayaan sebesar 17 miliar tersebut bersumber dari dua mata anggaran. Pertama, dana transfer umum dari dana alokasi khusus atau dana bagi hasil pemerintah pusat sebesar dua persen.

"Anggaran yang dialokasikan dari transfer umum ini sebesar tujuh miliar atau dua persen dari dana bagi hasil pemerintah pusat," katanya.

Sumber pendanaan kedua berasal dari anggaran biaya tak terduga (BTT) Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun 2022 meski tidak dipakai seluruhnya. Hingga pertengahan September, pemerintah daerah memiliki sisa anggaran BTT sebesar 20 miliar yang dialokasikan hingga penghujung tahun 2022.

"Kalau dipakai semua tidak mungkin, karena sekarang menghadapi musim hujan. Biasanya ada alokasi anggaran juga untuk penanganan bencana. Kamipakai setengah atau 10 miliar. Artinya, ada 17 miliar untuk penanganan inflasi," katanya.

Pihaknya tengah menyiapkan skema penyaluran bantuan termasuk menentukan sasaran penerima yang semula diprioritaskan bagi para nelayan berupa pemberian voucer solar."Namun, kemarin kami sudah diskusikan di tingkat provinsi ternyata kegiatan yang akan kami lakukan, seperti pemberian voucer BBM jenis solar untuk nelayan. Kemudian, bagi pengemudi ojek online dan angkutan umum sudah di-cover anggaran provinsi," katanya.

Kemudian, bantuan padat karya juga sudah dilakukan pemerintah pusat kepada pekerja dengan penghasilan di bawah upah minimum regional (UMR). "Sudah ada juga dari pusat. Jadi supaya tidak terjadi duplikasi, saya dan Sekda akan merancang ulang kira-kira kegiatan apa karena baik sasaran dan objek jangan sampai sama lagi," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pendataan secara lebih detil kepada warga miskin sasaran penerima bantuan ini yang belum masuk ke data penerima manfaat dari pemerintah pusat maupun provinsi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan pihaknya terus melakukan pengecekan harga-harga komoditas bahan pokok untuk kemudian dilaporkan secara periodik kepada Kementerian Perdagangan serta Kemendagri melalui Inspektorat Daerah.

"Harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi belum mengalami kenaikan signifikan, baru sekitar dua persen saja kenaikannya. Jadi tidak atau belum sampai terjadi inflasi, masih jauh itu. Stok bahan pangan juga aman," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan intervensi untuk mengatasi kenaikan harga sejumlah komoditas seperti cabai dan telor dengan merencanakan operasi pasar murah di sejumlah titik.


Redaktur : andes
Penulis : andes

Komentar

Komentar
()

Top