Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bekasi-BKKBN Gelar Gerakan Sehat

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Penyerahan 1.000 paket bantuan simbolis dari Jababeka Infrastruktur kepada Pemkab Bekasi untuk disalurkan kepada keluarga risiko stunting bertepatan peluncuran program Gerakan sehat atasi stunting di Aula Universitas Presiden Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (16/10).

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Program Gerakan Sehat Atasi Stunting (Getas) digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bersama perusahaan di Bekasi, Rabu (16/10).

Getas diluncurkan di Aula Universitas Presiden, Kabupaten Bekasi. BKKBN menggandeng mitra kerja Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) PT Jababeka Infrastruktur. Peluncuran program diisi dengan seminar kesehatan.

Isinya menyangkut pencegahan stunting dihadiri 120 ibu berstatus karyawati aktif di kawasan industri Jababeka.
"Melalui kegiatan ini, BKKBN bersama Jababeka ingin mengampanyekan kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat bagi ibu hamil dan menyusui, khususnya kepada para ibu yang masih aktif bekerja," kata Pelaksana Tugas Kepala BKKBN, Sundoyo.

Menurutnya, stunting dapat dicegah apabila calon pengantin dan ibu hamil lebih waspada terhadap kesehatan diri. Selain itu, calon ibu diimbau melengkapi imunisasi agar anak terhindar stunting.

Sundoyo memberikan edukasi kepada para ibu yang masih aktif bekerja. Mereka diminta memperhatikan pencegahan stunting dari bayi dalam kandungan. "Pemeriksaan kesehatan dan asupan makanan bergizi bagi calon pengantin dan ibu selama kehamilan penting dilakukan secara rutin. Ini langkah utama yang mesti dilakukan sebelum bayi lahir," tandasnya.

Beri ASI eksklusif serta imunisasi dasar secara lengkap bayi. Setelah bayi usia bayi enam bulan harus dipenuhi asupan makanan bergizi seimbang. Apabila anak sulit makan terus, katanya, harus diupayakan agar pola makan diubah. Kemudian perhatikan pula air bersih dan sanitasi lingkungan.

Sedangkan Penjabat Bupati Bekasi, Dedi Supriyadi, mengapresiasi perusahaan dan BKKBN atas komitmen membantu Bekasi mempercepat penurunan stunting. "Semoga kolaborasi dapat terus ditingkatkan serta diperkuat agar target penurunan stunting bisa tercapai," tuturnya.

Angka prevalensi stunting Kabupaten Bekasi terus menurun dari tahun ke tahun berkat optimalisasi kolaborasi pentahelix dari sejumlah unsur terkait. Pada tahun 2021, angka prevalensi stunting 21,5 persen. Setahun berselang turun menjadi 17,8 persen. Kemudian tahun 2023 turun menjadi 13,8 persen. Tahun ini belum dihitung.

Direktur Jababeka Infrastruktur, Vega Violeta, menambahkan, seminar kesehatan ini juga diisi dengan penyerahan 1.000 paket bantuan bagi keluarga risiko stunting. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top