Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Diplomasi Tiongkok-Filipina

Beijing Tegaskan Komitmen Kerja Sama Maritim

Foto : AFP/Noel Celis

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok menegaskan kembali komitmennya untuk menjajaki kerja sama maritim praktis dengan Filipina di Laut Tiongkok Selatan (LTS), termasuk melakukan eksplorasi bersama.

"Tiongkok tetap berkomitmen untuk menangani sengketa maritim di Laut Tiongkok Selatan dengan baik dengan negara-negara yang berkepentingan langsung, termasuk Filipina, melalui dialog dan konsultasi, dan secara aktif menjajaki cara kerja sama maritim praktis, termasuk eksplorasi bersama," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam konferensi pers pada Rabu (11/1).

Pernyataan Beijing itu muncul setelah Mahkamah Agung Filipina pada Selasa (10/1) menyatakan perjanjian tripartit yang ditandatangani negara itu pada 2005 dengan Tiongkok dan Vietnam untuk eksplorasi energi di LTS yang disengketakan, batal dan tidak konstitusional.

Mahkamah Agung Filipina telah memutuskan bahwa Joint Marine Seismic Undertaking (JSMU) tidak konstitusional karena mengizinkan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki asing untuk berpartisipasi dalam eksplorasi sumber daya alam negara.

Wang mengatakan bahwa perusahaan minyak nasional dari Tiongkok, Filipina, dan Vietnam telah menandatangani perjanjian tripartit untuk JSMU di LTS pada 2005 dan melakukanjoint seismic landformsdi beberapa bagian LTS.

"Perjanjian itu adalah langkah penting ketiga negara untuk mengimplementasikan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak (DoC) di LTS dan percobaan yang berguna untuk kerja sama maritim antara pihak-pihak di LTS. Perjanjian itu memainkan peran penting dalam mempromosikan stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan ini," ujar Wang.

Kesepakatan Multilateral

DoC adalah kesepakatan di LTS yang ditandatangani oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) dan Tiongkok pada November 2002, dan menandai dukungan pertama Tiongkok terhadap kesepakatan multilateral tentang masalah tersebut.

Pejabat Tiongkok mengatakan selama kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr baru-baru ini ke Tiongkok bahwa kedua pihak sepakat untuk mengingat kembali semangat nota kesepahaman tentang kerja sama pengembangan minyak dan gas yang ditandatangani pada 2018.

Kedua pihak juga setuju untuk melanjutkan diskusi tentang pengembangan minyak dan gas pada tahap awal, berdasarkan hasil pembicaraan sebelumnya, yang bertujuan menguntungkan kedua negara dan rakyatnya.

Selama kunjungan kenegaraan Marcos ke Beijing awal bulan ini, Tiongkok dan Filipina telah mengisyaratkan bahwa kedua tetangga maritim itu dapat melanjutkan eksplorasi energi bersama di LTS yang disengketakan.

Sementara pada Juni lalu, Filipina menyatakan untuk mengakhiri negosiasi dengan Tiongkok tentang eksplorasi energi bersama di perairan yang disengketakan itu.

Pada 2018, Manila dan Beijing menandatangani perjanjian untuk mengeksplorasi cadangan minyak dan gas di LTS yang merupakan titik panas klaim teritorial yang saling bertentangan oleh beberapa negara selain Tiongkok dan Filipina.

Kesepakatan itu terjadi dua tahun setelah Filipina memenangi kasus di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag yang membatalkan klaim ekspansif Tiongkok atas laut tersebut.

Filipina sendiri mengakhiri kesepakatan itu sesaat sebelum masa jabatan enam tahun mantan Presiden Rodrigo Duterte berakhir pada 2022.Ant/Anadolu/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top