Bedulang, Cara Belitung Menikmati Kuliner

Makan bedulang merupakan salah satu tradisi jamuan makan khas Belitung. Seperti apa Bedulang disajikan?

Aneka sajian kuliner khas Belitung lengkap dengan kudapan berupa kue manis dan teh hangat disajikan dalam sebuah "dulang" yang disantap bersama-sama dengan duduk bersila di lantai. Pada dasarnya dulang merupakan nampan besar dengan tepian berbibir. Bentuk dulang umumnya bundar atau bulat. Dulunya dulang banyak di buat dari bahan kayu yang cukup tebal sehingga cukup berat.

Namun dulang yang ada saat ini, lebih banyak terbuat dari bahan seng atau logam lain yang jauh lebih ringan. Makan bedulang biasanya dilakukan oleh masyarakat saat acaraacara tertentu. Seperti saat prosesi perkawinan, hajatan dan acara tradisi lainnya. Tujuanya salah satunya adalah untuk keakraban.

Sebelum makanan disajikan, di dapur ibu-ibu akan sibuk menata sajian makanan dalam dulang-dulang. Setelah semua makanan yang akan disajikan di tempatkan dalam dulang, dulang akan di tutup dengan tutup saji yang terbuat dari ayaman daun lais.

Sebuah kain renda, akan di tempatkan di atas tudung saji dan menandakan isian dalam dulang telah lengkap dan siap disajikan untuk para tamu. Dalam satu dulang, biasanya terdiri dari aneka lauk pauk serta sayuran dan sambal. Soal isian dulang, Adi Pebriyatna dari dinas periwisata Kabupaten Belitung mengatakan pada dasarnya, sajian isi dulang bisa apa saja.

"Namun karena merupakan salah satu tradisi kuliner Belitung, makanan yang disajikanpun biasanya merupakan kuliner-kuliner khas Belitung, " kata Adi saat menjamu makan bedulang Tourism Journalist of Indonesia dalam rangka diving journalist 2018 Ekplore Bangka Belitung, belum lama ini.

Isian dulang biasanya aneka kuliner tradisional seperti rendang daging sapi, olahan daging ayam atau itik serta berbagai olahan hidangan laut seperti ikan bakar, gulai ikan atau juga sate ikan. Sate ikan dalam sajian makan bedulang bukanlah sate ikan sebagaimana umumnya yang dikenal.

Sate ikan khas Belitung ini lebih menyerupai dengan otak-otak ikan yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Rasanya gurih terlebih jika dicocol dengan sambal nanas. Potongan buah nanas juga kerap menjadi bagian dari sajian dalam dulang.

Sebagai "gong"nya, sajian makan dulang juga dilengkapi dengan gangan. Kuliner khas Belitung berupa sup ikan berkuah kuning ini menjadi satu-satunya sajian berkuah dan di letakan di tengah-tengah dulang.

Sajian makan bedulang tak lengkap tanpa kue bingka yang disajikan dalam nampan terpisah bersamadengan teh hangat sebagai hidangan penutup atau teman ngobrol usai makan bedulang.

Kue bingka atau bingke sendiri merupakan salah satu kudapan tradisional khas Belitung. Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, santan dan gula. Cita rasanya dominan manis dengan tekstur yang padat tapi lembut. nik/E-6

Tradisi Makan yang Sarat makna

Tradisi makan bedulang biasa dilakukan bersama-sama. Satu dulang biasanya disajikan untuk empat orang dengan cara duduk bersila. Untuk menikmatinya, tidak disarankan menggunakan sendok atau garpu melainkan menggunakan tangan.

Sebagai sebuah tradisi makan bersama, makan bedulang juga memiliki aturan-aturan tersendiri. "Misalnya, untuk mengambil lauk dan sayur, harus dipersilakan yang tua dulu baru yang lebih muda," kata Adi.

Aturan juga berlaku saat mencuci tangan dan mengeringkan tangan. Kain lap yang digunakan dipakai bersama-sama dengan mendahulukan yang lebih tua. Kemudiam kain lap di lipat lagi sehingga sisi yang bersih bisa digunakan kembali. Usai makan bedulang, biasanya dilanjutkan dengan mengudap kue bingka sembari mengakrabkan diri satu sama lain."Sekaligus bersilaturahmi. Mempererat persaudaraan," kata Adi.

Jika ingin mengenal danmenikmati sensasi makan bedulang, anda bisa datang ke Rumah Adat Belitung. Di objek wisata yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Tanjung Pandan ini anda bisa mengenal lebih banyak tentang makan bedulang. Anda juga bisa memesan paket makan bedulang di tempat objek wisata ini. Selamat menikmati kebersamaan. nik/E-6