Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beberapa Negara Kepulauan Pasifik Beralih ke AIIB

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WELLINGTON - Sejumlah negara kepulauan Pasifik beralih ke lembaga kreditur dukungan Tiongkok, Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk mendapatkan pendanaan baru. Langkah tersebut dilakukan karena negara tersebut gagal mendapatkan pembiayaan dari mitra tradisional barat, termasuk pinjaman dari Amerika Serikat (AS), Bank Pembangunan Asia (ADB), dan dan hibah dari sekutu dekat Selandia Baru.

Akhir pekan lalu, Vanuatu, negara berpendukuk 300.000 jiwa, mengumumkan bahwa mereka telah menerima hibah 12 juta dollar AS dari pemerintah Tiongkok.

Sementara itu, akhir tahun lalu, Kepulauan Cook, negara kecil berpenduduk sekitar 20.000 orang di Pasifik Selatan, mendapatkan pinjaman dari AIIB senilai 20 juta dollar AS. "Tiongkok sangat bersedia meminjamkan uang kepada negara-negara kepulauan Pasifik mana pun. Meski Australia dan Selandia Baru telah mendorong pulau-pulau tersebut untuk melihatnya terlebih dahulu, jauh lebih mudah mendapatkan uang dari Tiongkok," kata Fletcher Melvin, presiden Kamar Dagang Kepulauan Cook, Senin (25/1).

Sebelumnya, Fiji mendapatkan fasilitas pinjaman dari AIIB senilai 50 juta dollar AS. Jon Fraenkel, Profesor Politik Komparatif di Universitas Victoria Wellington mengatakan Fiji, yang memiliki salah satu ekonomi Pasifik terbesar, sangat membutuhkan dana asing setelah memasuki pandemi dalam posisi keuangan yang lemah.

Sebagian besar negara kepulauan Pasifik telah menggunakan perbatasan alami mereka untuk memerangi infeksi Covid-19, mereka menghadapi kesulitan ekonomi mengingat ketergantungan mereka pada pariwisata internasional, sektor yang tiba-tiba ditutup saat pandemi melanda.

Jangkauan Tiongkok yang berkembang di kawasan itu meresahkan Amerika Serikat dan sekutunya, yang telah menjadi kekuatan dominan di Pasifik sejak Perang Dunia II.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top