Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bebek Raksasa Kembali ke Perairan Hong Kong, Kali Ini Datang Berdua

Foto : Kyodo

Dua bebek tiup raksasa mengapung di Victoria Harbour di Hong Kong pada 9 Juni 2023, sebuah instalasi seni bernama "Double Ducks" karya seniman Belanda Florentijn Hofman.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Dua bebek karet raksasa membuat percikan di Pelabuhan Victoria Hong Kong, menandai kembalinya instalasi seni yang terakhir terlihat di perairan kota itu satu dekade lalu.

Mengutip Kyodo News, sepasang bebek kuning bernama "Double Ducks" dan bertema mainan bak mandi klasik, diciptakan oleh seniman Belanda Florentijn Hofman.Dia telah mengerjakan instalasinya dalam tur dunia sejak diluncurkan di Belanda pada 2007.

Edisi 2013 di Hong Kong menampilkan bebek tunggal setinggi 16,5 meter.Bebek yang saat ini berukuran masing-masing 18 meter yang lebih mengesankan.

Penyelenggara proyek AllRightsReserved dalam siaran pers mengatakan memiliki sepasang bebek mengingatkan pada karakter Tiongkok yang berarti "kebahagiaan" dan "teman", keduanya menampilkan dua komponen identik yang bersebelahan.

"Bebek ganda adalah keberuntungan ganda," kata Hofman dalam rilisnya. Karya tersebut menekankan persahabatan dan hubungan.

"Karena Covid kami belajar bahwa menghabiskan waktu bersama sangat berharga. Membuat momen dan kenangan menjadi nyata, hidup di sini dan saat ini, adalah hal yang harus dipegang teguh," kata seniman Belanda berusia 46 tahun itu.

Karyanya itu telah melakukan perjalanan ke 12 lokasi di empat benua, menurut penyelenggara proyek, termasuk Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

Kunjungan instalasi itu ke Hong Kong terakhir kali menarik lebih dari 8 juta orang, kata mereka.

Bebek-bebek itu akan ditempatkan di pelabuhan selama sekitar dua minggu mulai Sabtu (10/6), tergantung kondisi cuaca, menurut penyelenggara. Gambar sepasang bebek itu dipajang di angkutan umum di sekitar Hong Kong.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top