Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bebas Macet, Pindah ke IKN Jadi Kesempatan Para ASN untuk Meraih Kehidupan yang Lebih Baik

Foto : ANTARA/HO-Kementerian PUPR

Arsip foto - Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua pihak hendaknya mendukung upaya pemerintah memindahkan ibu kota, termasuk ASN yang tentu menanti kehidupan lebih baik di IKN.

JAKARTA - Bebas macet dan hunian asri, antara lain yang akan dinikmati para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pindah ke IKN menjadi kesempatan bagi ASN untuk meraih kehidupan yang lebih baik, demikian menurut Farida Dewi Maharani yang menduduki jabatan fungsional di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Saya bersedia pindah ke Nusantara untuk menuju hal yang lebih baik, hidup di lingkungan yang jauh lebih layak minimal tidak macet, hunian asri dan modern, serta udara lebih sehat," kata wanita yang akrab disapa Dewi itu dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (25/3).

Dari sisi jumlah penduduk, menurut data BPS (2020-2022), Jakarta (kisaran 10 juta orang), Jawa Barat (48 juta), Jawa Timur (40 juta), Jawa Tengah (36 juta), bahkan Banten (11 juta). Namun, banyak orang dari Jawa Barat (Depok, Bogor, Bekasi) dan Banten (Tanggerang) yang setiap hari melaju dari provinsi mereka menuju Jakarta.

Jika memang ada ibu kota baru, maka nantinya ada kisaran 970 ribu ASN Pusat (data BKN per Juni 2022) yang akan digeser ke IKN. Angka ini tentu akan mengurangi jumlah kepadatan Jakarta, dan angka ini belum termasuk anggota keluarga yang akan diikutsertakan dalam proses pemindahan IKN.

"Momen ini menjadikan momen untuk memperbaiki kota yang lebih layak huni baik dari aspek tata kota yang lebih hijau dan rapi, aspek pemanfaatan teknologi untuk semua sarana dan prasarana, aspek transportasi publik dan layanan publik yang lebih manusiawi," tambah Dewi panggilan akrabnya.

Menurut Dewi, dia bersedia pindah ke IKN Nusatara untuk menuju hal yang lebih baik, hidup di lingkungan yang jauh lebih layak minimal tidak macet, hunian asri dan modern serta udara lebih sehat. "Apalagi ASN dipilih untuk diprioritaskan dipindah awal, ini tentu keistimewaan tersendiri, dengan catatan ada kejelasan proses pemindahan," tegas Dewi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top