Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis I Bank BR- Alokasikan Anggaran Digital Sebesar 500 Miliar Rupiah

BBRI Andalkan Agen BRILink Jaring Nasabah Baru

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

PANGKAL PINANG - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau Bank BRI menargetkan jumlah Agen BRILink meningkat 20 persen menjadi 420.000 di tahun 2019. Saat ini, jumlah agen BRILink sebanyak 400.000 tersebar di seluruh Indonesia.

Sejalan dengan itu, Bank BRI melakukan pre-implementasi layanan pembukaan rekening langsung secara digital online (dalam jaringan) melalui agen BRILink di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Meski masih dalam tahap Focus Group Discussion (FGD), namun apabila proses uji coba rampung maka layanan ini akan bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nantinya, Bank BRI akan mengandalkan agen BRILink sebagai agen inklusi keuangan BRI untuk melakukan pembukaan rekening simpanan berupa TabunganKu Basic Saving Account bagi masyarakat yang belum memiliki rekening formal di lembangan perbankan.

Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI, Osbal Saragi, mengatakan ada beberapa kemudahan bagi nasabah yang ingin membuka rekening secara online melalui agen BRILink. Pertama, masyarakat akan semakin mudah untuk mengakses bank dan tidak perlu jauh-jauh pergi mencari bank.

Kedua, Bank BRI memberikan kemudahan pada setoran pertama, dan ketiga, untuk masa pasif (dormant) selama enam bulan tidak bertransaksi masih aktif rekeningnya. "Ini adalah cita-cita BRI melakukan literasi keuangan kepada masyarakat, khususnya buat masyarakat mereka yang jauh dari layanan perbankan," kata Osbal di Pangkal Pinang, Selasa (23/7).

Menurut Osbal, nantinya dengan menggunakan data kependudukan yang ada di KTP disertai foto, dan nomor telepon seluler aktif, sudah bisa membuka rekening secara online melalui agen BRILink. Hanya saja untuk memuluskan terobosan tersebut, Bank BRI masih menunggu terbitnya perizinan dari OJK.

Baca Juga :
“Urban Farming"

"Diharapkan izin ini bisa keluar dalam waktu dekat. Kita sedang mengurus bersama dengan Kemenko untuk bisa mempercepat izin keluar, karena ini merupakan aktivitas baru. Mungkin minggu ini bisa turun izinnya," jelas Osbal. Inovasi tersebut merupakan penetrasi percepatan pencapaian target keuangan inklusif melalui skema bisnis baru pembukaan di Agen BRILink.

Dengan begitu, turut mendongkrak nilai transaksi perdagangan harian Bank BRI. Secara rerata nilai transaksi Agen BRILink sebesar 1,6 juta rupiah per hari, sementara transaksi di dalam Bank BRI ada 26 juta rupiah per hari.

Osbal menjelaskan seiring tumbuhnya jumlah agen BRILink sebesar 20 persen per tahun, maka dalam kurun waktu lima tahun, nilai transaksi Agen BRILink bisa mencapai 3,5 juta rupiah per hari atau meningkat hampir dua kali lipat. "Apalagi, permintaan pembukaan rekening secara online akan lebih tinggi ketimbang melalui kantor Bank BRI. Transaksi yang melalui jaringan kantor Bank BRI sekarang tinggal 10,4 persen dari nilai transaksi harian sebesar 26 juta rupiah," kata dia.

Anggaran Digital

Sementara itu, Executive Vice President Bank BRI, Kaspar Situmorang, menjelaskan alokasi anggaran untuk digital pada tahun ini sebesar 500 miliar rupiah, sementara total alokasi anggaran untuk IT Bank BRI sebesar 3,5 triliun rupiah. Jumlah anggaran tersebut meningkat dari tahun 2018 sebesar 3,1 triliun rupiah. "Untuk digital itu sangat relatif," tegas dia.

Hingga saat ini, serapan anggaran untuk digital sekitar 60 persen dan masih tersisa 40 persen lagi. Menurut Kaspar, pengembangan yang akan dilakukan masih banyak terutama dari segi infrastruktur.

Pihaknya tengah membangun dan membesarkan virtual private called yang telah dimilikinya, sehingga bisa cepat sekali skalabilitasnya karena menggunakan open step yang bisa naik-turun kapabilitas infrastrukturnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top