Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bawaslu Jateng Bershalawat, Kajati Jateng dan Habib Syech Tolak Politik Uang di Pilkada 2024

Foto : KORAN JAKARTA/HENRI PELUPESSY

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah Ponco Hartanto menghadiri kegiatan Bawaslu Jateng Bershalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, yang digelar di Simpang Lima Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/8) malam.

A   A   A   Pengaturan Font

SEMARANG - Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kajati Jateng), Ponco Hartanto, menghadiri kegiatan Bawaslu Jateng Bershalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang digelar di Simpang Lima Semarang, Jumat (2/8).

Acara yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah (Bawaslu Jateng) ini untuk menguatkan persatuan dan kesatuan masyarakat melalui kegiatan keagamaan.

Kajati Jateng Ponco menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam mempererat tali silaturahmi di masyarakat."Bershalawat bukan hanya sebagai ungkapan syukur, tetapi juga sebagai bentuk kebersamaan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ponco di sela kegiatan.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk memeriahkan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Walikota (Pilwakot) yang akan dilaksanakan beberapa waktu mendatang.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik dan lancar. Mari kita jadikan Pilkada dan Pilwakot sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi daerah kita," tandas Ponco.

Hal senada juga disampaikan Habib Syech. Ia mengimbau masyarakat harus bisa menolak serangan fajar atau politik uang bila diberikan oleh salah satu kandidat calon dalam Pilkada 2024.

Habib Syech menegaskan bahwa serangan fajar atau politik uang merupakan praktik yang merusak integritas dan moralitas demokrasi.

"Jangan mau terima politik uang. Menolak politik uang. Orang yang eman-eman tentang hal itu (politik uang) dia telah mengorbankan bangsa ini selama 5 tahun, termasuk orang yang menghancurkan negeri ini. Kedua jangan menyebar hoaks di wa (whatsapp) atau di media sosial. Jangan menjatuhkan orang lain," ujar Habib Syech.

Menurutnya, memilih pemimpin harus didasarkan pada visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan, bukan karena iming-iming uang atau materi.

"Ojo ribut wae neng pemilihan. Anda memilih siapa pasti baik buat anda, orang lain milih siapa pasti baik buat mereka. Tidak usah disalahkan," tegas Habib Syech.

Habib Syech berharap Pilkada 2024 dapat menjadi momen demokrasi yang membanggakan bagi Indonesia, di mana setiap warga negara bisa menyalurkan hak pilihnya dengan bebas dan bertanggung jawab.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : henri pelupessy

Komentar

Komentar
()

Top