Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Basket Putra Cetak Sejarah

Foto : ANTARA/Fauzi Saputra

Tim Basket Indonesia Raih Emas I Pebasket Indonesia berselebrasi usai mengalahkan Filipina di laga final bola basket SEA Games 2021 Vietnam di Thanh Tri District Sporting Hall, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5). Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor 85-81 sehingga memastikan diri menjadi peraih medali emas dan sekaligus merupakan tim pertama dalam sejarah keikutsertaan Tim Basket Indonesia di SEA Games.

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Tim nasional bola basket putra Indonesia mencetak sejarah dengan menyabet medali emas SEA Games 2021 Vietnam, Minggu (22/5). Indonesia sukses menumbangkan pelanggan juara, Filipina. Tim basket Filipina 13 edisi Sea Games terakhir selalu juara.

Indonesia sebetulnya sudah memastikan setidaknya medali perak SEA Games 2021 berkat lima kemenangan dalam lima pertandingan yang sudah dimainkan. Andakara Prastawa dkk menempati posisi kedua, tetapi tertinggal jauh dalam akumulasi skor dibandingkan Filipina, yang berada di puncak, meski kedua tim sama-sama mengoleksi 10 poin.

Meski begitu, Indonesia akhirnya yang sukses meraih emas setelah menggulingkan Filipina secara dramatis. Tampil di Thanh Tri District Sporting Hall, Hanoi, Vietnam, Minggu 22 Mei 2022, tim Merah Putih menumbangkan Filipina 85-81.

Indonesia tampil cukup meyakinkan di kuarter pertama. Mengandalkan Marques Bolden dan Derrick Michael, Indonesia mampu unggul 18-14 di kuarter pertama. Filipina coba membalas di kuarter kedua.

Permainan berjalan sangat ketat sehingga membuat skor menjadi 36-32 di akhir kuarter kedua setelah masing-masing tim menambah 18 poin. Pada menit atau detik-detik akhir sungguh menegangkan. Namun Indonesia mampu mengatur strategi secara jitu, sehingga juara dengan mengubur Filipina 85-81. Inilah emas pertama putra basket Indonesia.

Indonesia berhasil meraih medali emas karena menempati posisi puncak babak grup yang menggunakan sistem round robin dengan torehan 12 poin. Tim Merah Putih mengungguli Filipina yang menempati posisi kedua dengan 11 poin.

Pertandingan penentuan perebutan medali emas berlangsung ketat sejak kuarter pertama. Timnas Indonesia yang dimotori Brandon Jawato unggul 18-14 atas Filipina di kuarter pertama.
Filipina yang diarsiteki Chot Reyes meraih 18 poin, hanya tertinggal empat poin, 32-36 dari Indonesia.

Di kuarter ketiga, Filipina sebenarnya sempat menyalip satu poin 28-27. Kemudian angkanya tambah sengit 63-60 untuk Indonesia. Pada kuarter penentuan, pemain naturalisasi Marques Bolden sungguh penting bagi kemenangan emas ini. Pemain yang pernah berlaga di NBA tersebut sukses membawa Indonesia tetap unggul 85-81 untuk menjadikan tim basket putra Indonesia juara Sea Games pertama kali.

Paling Gagal

Sementara itu, dari beberapa cabang olahraga (cabor) dinilai paling gagal mencapai target SEA Games Vietnam 2021 adalah pencak silat dan atletik. Padahal keduanya cabor andalan Indonesia untuk mendulang medali emas berbagai multievent internasional. Beladiri secara keseluruhan juga dinilai gagal. Tak heran Menpora Zainudin Amali akan memanggil pimpinan pengurus cabang olahraga bela diri untuk merespons buruknya performa di SEA Games.

"Tentu jadi evaluasi. Kami akan bicara satu persatu dengan pimpinan cabor baik yang berhasil maupun gagal," ujarnya. Memang terdapat cabang berkinerja baik seperti karate dengan empat emas. Ini melampaui target tiga emas. Tapi hampir sebagian besar cabang bela diri gagal memenuhi target. Pencak silat dari target empat emas hanya meraih satu.

Padahal pencak silat asalnya Indonesia. Untuk pertama kali hanya mampu menyumbang satu emas. "Katanya banyak peraturan baru belum diadaptasi para pelatih. Mengapa sampai seperti itu? Nanti akan kami lihat," ujar Zainudin. Meski demikian apa yang terjadi di arena SEA Games ini sama sekali tidak mempengaruhi rencana itu mengingat sejak Perpres Nomor 86 dikeluarkan mengenai Desain Besar Olahraga Nasional maka target prestasi olahraga Indonesia sejatinya di arena Olimpiade.

Hal yang serupa dengan pencak silat juga terjadi di cabang atletik. Indonesia hanya membawa pulang dua medali emas dari target delapan. Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung mengakui kegagalan tersebut. Ada sejumlah faktor berpengaruh besar. Di antaranya, cedera atlet. Lalu Muhammad Zohri, misalnya, mengalami masalah sehingga cuma finis keempat pada nomor 100 meter.

Proyeksi medali emas yang meleset juga terjadi di nomor lompat jauh. Sapwaturrahman harus puas dengan medali perunggu dengan catatan 7,61 meter. "Zohri sempat bermasalah cedera. Ketika itu tim dokter bilang sudah oke, tapi saat lomba kelihatan cara larinya beda. Ada juga masalah yang dialami oleh Sapwaturrahman," ujar Tigor. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top