Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, Terkait Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Basarnas Turunkan Tim Khusus untuk Mencari Korban

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengetahui lebih jauh terkait upaya yang telah dilakukan, Koran Jakarta mewawancarai Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, seusai jumpa pers tentang tenggelamnya KM Sinar Bangun di posko mudik Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6).

Untuk musibah ini kapan Basarnas mendapatkan info?

Musibah itu terjadi pada Senin (18/6) pukul 17.15 WIB dan pada 17.45 WIB kami mendapatkan informasi terkait musibah tersebut. Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB tim Basarnas terdekat langsung ke lokasi musibah.

Hingga saat ini sudah berapa korban yang ditemukan?

Pada hari ketiga, total petugas gabungan dari Basarnas, TNI/Polri, dan sejumlah relawan telah mengevakuasi 22 korban. Dan 18 dalam kondisi selamat, sedangkan empat meninggal dunia, seluruh korban tewas berjenis kelamin perempuan.

Sudah ada yang terindentifikasi?

Sudah ada, satu korban meninggal sudah teridentifikasi atas nama Sri Susi Wulandari (24), mahasiswi asal Aceh Tamiang, sementara tiga korban yang baru ditemukan masih teridentifikasi.

Terkait jumlah korban sebenarnya berapa sih?

Saat ini, kami belum mengetahui angka pasti jumlah korban. Tapi hingga siang ini, keluarga korban yang melaporkan anggota keluarganya yang hilang dalam tragedi itu mencapai 192 orang.

Lalu sudah diduga penyebabnya?

Kami tidak mau mendugaduga. Kelebihan muatan, saya tidak bisa katakan langsung. Tapi potensi kelebihan itu ada, karena tidak beraninya mereka berikan manifes dan itu indikasi adanya kecurangan dan tidak dinyatakan manifes. Yang pasti KNKT akan melakukan penelitian mengenai mengapa penyebab dari kecelakaan tenggelamnya KM Sinar Bangun.

Terkait upaya penyelamatan apa saja yang telah dilakukan?

Kami sudah mengerahkan 70 orang tim Basarnas terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun ini. Bahkan, kami juga menurunkan tim khusus, di mana tim Basarnas spesial grup yang mempunyai kemampuan darat, laut, dan udara.

Adakah kendalanya?

Hambatan yang dialami di lapangan, di antaranya kedalamannya mencapai 300 meter. Apalagi dengan airnya yang dingin tak mudah melakukan kegiatan SAR dalam situasi seperti itu.

Lalu apa yang dilakukan?

Kami gunakan remote under piece dua unit untuk melihat situasi kedalaman laut. Kami juga menggunakan RUV (Robot Observasi Vinekel) yang portable, bisa melihat ke kedalaman air. Akan tetapi di dalam itu gelap, pakai senter saja paling bisa lima meter. Nah, kami sedang mencari itu. Kami kerahkan di dalam air, kalau di atas kan bisa kelihatan.

muhammad zaki alatas/AR-3

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top