Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Lockdown" di Malaysia I Warga Terdampak Pandemi Kibarkan Bendera Putih

Banyak Warga Minta Bantuan

Foto : AFP/Mohd RASFAN 

Minta Bantuan l Tilda Kalaivani mengibarkan bendera putih untuk memohon bantuan dari luar apartemen sewaannya di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (6/7) lalu. Akibat penerapan lockdown secara nasional, banyak warga yang terdampak oleh pandemi semakin kesulitan dalam menjalani hidup.

A   A   A   Pengaturan Font

PETALING JAYA - Warga Malaysia yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama wabah virus korona yang memburuk, telah mengibarkan bendera putih di luar rumah mereka untuk memohon bantuan. Pemandangan ini terlihat merata di seluruh Negeri Jiran ini.

Situasi ini terjadi setelah pihak berwenang memberlakukan penguncian (lockdown) nasional kedua sejak bulan lalu sebagai tanggapan atas terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dan banyak pekerja berpenghasilan rendah kehilangan pekerjaan mereka setelah terjadi penutupan bisnis yang tidak penting.

Bendera-bendera putih yang berkibar di luar rumah orang-orang yang membutuhkan di seluruh negeri dalam sepekan terakhir, telah memicu rasa simpati dan banyak warga memberikan sumbangan pada warga yang terdampak pandemi ini.

"Bulan ini saya belum membayar sewa rumah. Saya takut kehilangan tempat tinggal dalam situasi kritis ini," kata Tilda Kalaivani, 37 tahun, seorang ibu tunggal dari empat anak.

Tilda yang terpaksa berhenti bekerja sebagai penjual bunga setelah penutupan semua bisnis yang tidak penting, mengatakan dia pada awalnya merasa amat malu untuk menggantung bendera putih di luar rumahnya yang berada di pinggiran Ibu Kota Kuala Lumpur. "Tetapi menghadapi kesulitan seperti ini, jika saya tidak melakukan sesuatu, orang tidak akan tahu dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi," ungkap dia.

Maraknya bendera putih berkibar di seluruh Malaysia menyebabkan tagar #benderaputih jadi topik yang hangat dibahas di media sosial. Banyak anggota masyarakat, kalangan bisnis, bahkan selebritas yang bersimpati segera menyumbangkan makanan pada mereka yang dalam kesusahan.

Bunuh Diri Meningkat

Adapun negara bagian di Malaysia yang paling parah terdampaklockdowndan pandemi adalah Selangor. Padahal negara bagian ini berada tak jauh dari Kuala Lumpur.

Sementara itu meningkatkan rasa putus asa tercermin dari melonjaknya angka bunuh diri di Malaysia. Berdasarkan catatan pihak kepolisian, selama 5 bulan sepanjang tahun ini saja telah terjadi lebih dari 450 kasus bunuh diri. Angka bunuh diri ini cukup tinggi jika dibandingkan angka bunuh diri yang terjadi sepanjang 2020 yang seluruhnya mencapai angka 631 kasus.

"Pandemi ini memiliki dampak yang luar biasa terhadap kesehatan mental warga terutama pada warga yang terputus jalinan dukungannya dari teman dan keluarganya," ucap Direktur Jenderal Kesehatan di Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah.

Maraknya bendera putih berkibar di Malaysia membuat politisi oposisi melontarkan kritikan yang intinya menyatakan bahwa upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 telah gagal. Selain mengkritik, politisi oposisi juga meluncurkan kampanye untuk memasang bendera hitam yang bertujuan untuk mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk segera mundur dari jabatannya.

Terkait pandemi Covid-19, sejauh ini belum terlihat tanda-tanda penyebaran penyakit ini akan mereda walau lockdown telah diberlakukan secara nasional. Pada Selasa (6/7) lalu, tercatat ada lebih dari 7.600 kasus infeksi dan lebih dari 100 kematian di Malaysia.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top