Banyak Warga DKI Belum "Merdeka"
"Kita banyak yang pekerjaannya serabutan, buat makan sehari-hari aja belum tentu cukup apalagi bayar uang sewa rusun," ungkap salah satu penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, yang juga korban penggusuran, Warni, 49 Tahun.
Melihat kondisi Indonesia terutama DKI Jakarta yang seperti itu, nampaknya tujuan kemerdekaan masih jauh dari harapan. Pasalnya permasalahan kemiskinan masih tinggi sedangkan peluang lapangan kerja sangat minim, sehingga menghambat terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di Ibu Kota
Merasa belum cukup merdeka dan masih di jajah juga dirasakan oleh penghuni rusun lainnya, Faisal, 38 tahun. Senada dengan Warni, pria yang bekerja sebagai supir itu meminta agar pemerintah lebih memperhatikan dan mempertimbangkan lagi nasib warga korban gusuran yang kini tinggal di rusunawa.
Hidup di bawah bayang bayang kemiskinan juga dialami Amad, 50 tahun, warga Petukangan, Pesanggrahan, Jakarat Selatan. Dia tinggal di gubuk yang terbuat dari material bekas itu, merupakan pemberian salah satu warga di Petukangan Selatan, Pesanggarahan, Jakarta Selatan.
Rumah seukuran kurang lebih 20 meter persegi itu, dia tempati untuk tinggal dan berjualan seadanya. Letaknya, tak jauh dari SD Negeri Petukangan Selatan. Tepatnya di belakang komplek perumahan Sangrila Indah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya