Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Banyak Tantangan Kembangkan Pariwisata di Anambas

Foto : Koran Jakarta / Muhammad Zaki Alatas

Jala n Rusak - Akses jalan dari dan ke Bandara Letung, Anambas, rusak, bergelombang, dan masih dari tanah.

A   A   A   Pengaturan Font

Potensi wisata yang dimiliki Anambas ini sangat luar biasa. Kabupaten kepulauan yang letaknya di kawasan Laut Tiongkok Selatan memiliki puluhan destinasi unggulan yang sayang untuk lewati. Anambas yang terdiri dari 238 pulau ini sangat mungkin dikembangkan sebagai tempat wisata favorit.

Saat ini setidaknya ada 10 tempat yang paling populer dikunjungi wisatawan. Tempat tersebut, di antaranya Pulau Bawah, Pantai Arung Hijau, Pulau Penjalin, Air Terjun Temburun, Air Terjun Tertegun, dan Pantai Kusik. Bahkan potensi alam Anambas ini banyak dikatakan tidak kalah negara Kepulauan Maladewa atau yang biasa disebut Maldives.

Namun, di balik keindahan alamnya, kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. Hasil penelusuran Koran Jakarta selama hampir empat hari berada di Anambas, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengembangan pariwisata di daerah ini.

Jika melihat dari 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas), yang menjadi rumusan Kementerian Pariwisata dalam mengukur kesuksesan pariwisata di suatu daerah, Anambas telah memilikinya. Namun, dapat digolong masih kurang.

Akses Terbatas

Terkait aksesibilitas daerah ini sudah mulai terbuka dengan ada bandara dan transportasi udara dari dan ke Amambas. Namun, akses dari bandara ke objek wisata, kota dan penginapan masih terkendala.

Jalan menuju pelabuhan dari bandara banyak yang rusak sehingga mengurangi kenyaman wisatawan. Yang mungkin menjadi kendala selanjutnya adalah akses perbankan sangat kurang.

Selain itu yang harus diperhatikan adalah akses telepon dan internet di daerah ini tidak bagus. Padahal, di beberapa pulau besar di Anambas ada beberapa menara BTS seperti Telkomsel dan Indosat, namun menurut masyarakat beberapa bulan lalu kedua provider tersebut menurunkan bandwidthnya.

"Kami kasian kepada wisatawan. Mereka sangat susah mengakses internet dan jika ingin posting foto di media sosial ataupun menghubungi keluarganya maka harus menuju balai desa atau sekolah dasar terdekat. Karena di sana ada pemancar dari Lintas Artha yang memberikan wifi gratis untuk masyarakat, yang tentunya dengan berbagai keterbatasan," kata Raja Hermasyah, di Jemaja, Minggu (12/8).

Herman sangat berharap pemerintah melalui perusahaan telekomunikasi mau memperbaiki jaringan komunikasi dan internet di Pulau Anambas. Jika internet berjalan baik akan membantu pemerintah daerah yang tengah mempromosikan pariwisata Anambas.

muhammad zaki alatas/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top