Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Banyak Sekali, BBPOM Temukan 462 Produk Makanan dan Minuman Ilegal di Medan

Foto : ANTARA/M Sahbainy Nasution

Kantor BBPOM di Medan.

A   A   A   Pengaturan Font

Medan - Banyak sekali, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan, Sumatera Utara, menemukan sebanyak 462 jenis produk makanan dan minuman dari 57 item berbagai merek karena ilegal atau tanpa izin, rusak, dan kedaluarsa dalam menyambut Natal 2023 dan menjelang Tahun Baru 2024.

"Dari temuan itu dengan nilai ekonomi sebesar Rp21,092 juta," ujar Kepala BBPOM di Medan Martin Suhendri Sitepu, di Medan, Rabu.

Ia menjelaskan temuan itu berasal dari sembilan sarana seperti warung-warung, supermarket, dan toko.

"Dari produk yang ditemukan itu, ada juga langsung dimusnahkan oleh pemilik usaha," tutur Martin.

BBPOM juga melakukan pengawasan terhadap pangan olahan di tingkat distributor sampai warung di Kota Medan dari awal Desember 2023 sampai saat ini.

"Program intensifikasi makanan ini terus kami lakukan dalam pengawasan menjelang Tahun Baru 2024 ini," ucap dia.

Dia mengimbau pengusaha makanan dan minuman agar menjual produk yang legal dan memenuhi persyaratan demi perlindungan konsumen/masyarakat.

"Untuk konsumen diimbau agar memperhatikan dengan mengecek kemasan, label, izin edaran dan kedaluwarsa, jangan percayahoaksdan ikuti pedoman BBPOM," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan penyedia jasa parsel makanan atau minuman di Kota Medan.

"Dalam pengecekan itu, kami belum menemukan produk yang tidak memenuhi syarat," ucapnya.

Sebelumnya juga BBPOM kepada penyedia jasa parsel makanan atau minuman agar masa kedaluarsa produk tidak hanya sampai akhir Desember 2023, melainkan minimal harus sampai pertengahan Januari 2024.

"Karena yang merayakan Natal itu jarang membuka parsel waktu Natal, biasanya pada tahun baru. Untuk itu, kami berharap masa kedaluarsa minimal sampai pertengahan Januari 2024," kata Martin.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top