Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Banyak Negara Masih Jauh dalam Capai Tujuan Pendanaan COP29

Foto : ISTIMEWA

Pemanasan Global

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS - Dengan waktu kurang dari tiga bulan hingga negosiasi iklim PBB COP-29 2024, negara-negara masih jauh dari kesepakatan mengenai tugas terbesar KTT tersebut yaitu menyetujui target pendanaan baru untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi perubahan iklim.

Dikutip dari The Straits Times, sebuah dokumen negosiasi yang diterbitkan badan iklim PBB pada hari Kamis (29/8), memaparkan perpecahan antara negara-negara, menjelang pertemuan di Baku pada bulan September, di mana para negosiator akan mencoba untuk maju sedikit demi sedikit dari beberapa isu yang paling sensitif.

Dokumen tersebut mengusulkan tujuh opsi, yang mencerminkan posisi bersaing negara-negara, untuk kemungkinan kesepakatan COP-29. Target baru tersebut akan menggantikan komitmen negara-negara kaya saat ini untuk menyediakan 100 miliar dollar AS setiap tahun dalam bentuk pendanaan iklim bagi negara-negara berkembang.

Negara-negara yang rentan dan berkembang menginginkan target pendanaan yang jauh lebih besar. Negara-negara donor seperti Kanada dan 27 negara anggota Uni Eropa mengatakan anggaran nasional yang terbatas berarti lonjakan besar dalam pendanaan publik tidak realistis.

"Kita telah menempuh jalan panjang, tetapi masih jelas ada posisi-posisi berbeda yang perlu kita jembatani," kata Presiden KTT COP-29 mendatang, Mukhtar Babayev.

Negosiasi Intensif

Babayev, yang merupakan menteri ekologi dan sumber daya alam Azerbaijan, mengatakan kepemimpinan COP-29 akan menyelenggarakan negosiasi intensif mengenai tujuan keuangan menjelang pertemuan puncak COP-29 di Baku pada bulan November.

Salah satu opsi dalam dokumen tersebut menetapkan target bagi negara-negara maju untuk menyediakan 441 miliar dollar AS setiap tahun dalam bentuk hibah, dikombinasikan dengan tujuan untuk memobilisasi total pendanaan sebesar 1,1 triliun dollar AS dari semua sumber, termasuk keuangan swasta, setiap tahun mulai tahun 2025 hingga 2029.

Pilihan itu mencerminkan posisi negara-negara Arab. Pilihan lain, yang mencerminkan sikap negosiasi Uni Eropa, menetapkan target pendanaan iklim global lebih dari satu triliun dollar AS setiap tahun, termasuk investasi domestik negara-negara dan pendanaan swasta, di dalamnya akan ada jumlah yang lebih kecil yang disediakan oleh negara-negara dengan emisi gas rumah kaca dan kemampuan ekonomi yang tinggi.

Uni Eropa telah menuntut agar Tiongkok pencemar terbesar di dunia dan ekonomi terbesar kedua, berkontribusi terhadap tujuan pendanaan iklim yang baru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top