Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bantul Canangkan Tanam Bawang Merah Empat Kali Setahun di Lahan Pasir

Foto : ANTARA/Hery Sidik

Tanaman bawang merah di kawasan selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Bantul programkan tanam bawang merah empat kali setahun di lahan pasir

BANTUL - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut petani daerah ini memprogramkan penanaman komoditas bawang merah selama empat sampai enam kali dalam setahun di lahan pasir pantai selatan setempat.

"Sekarang di Kabupaten Bantul punya lahan pasir yang sudah bisa ditanami bawang merah empat sampai enam kali, dan bawang merah di lahan pasir ini kita harus dicukupi pupuk organiknya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa.

Dia mengatakan, program tanaman bawang merah lahan pasir pada musim tanam saat ini sudah ditinjau pejabat dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY beberapa waktu lalu.

"Insya Allah nanti Pak Menteri mau panen bawang merah di kelompok tani Parangtritis, yang seluas 200 hektare, jadi satu kawasan dalam satu kelompok dan sudah gunakan elektrifikasi dengan pemasangan listrik 821 titik dalam satu hamparan," katanya.

Joko mengatakan, elektrifikasi atau tersedianya jaringan listrik di kawasan pertanian lahan pasir itu merupakan pemasangan terbesar dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

"Kami mohon suport baik dari APBD provinsi, maupun APBN untuk bisa mencontoh kelompok kelompok yang ada di Parangtritis, karena terus terang lahan pasir kita yang begitu luas untuk bisa menambah pendapatan masyarakat di Kabupaten Bantul," katanya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, salah satu upaya meningkatkan produksi pertanian diantaranya dengan elektrifikasi, beberapa lahan pertanian Bantul terutama lahan pasir sudah didatangkan saluran listrik untuk mengganti mesin diesel dalam operasional pertanian.

"Dan ini menurut laporan kepala dinas, dari diesel dan solar ke listrik itu terjadi penurunan biaya sampai 70 persen, jadi kalau pakai solar habis Rp10 ribu, setelah diganti dengan listrik habisnya hanya Rp3 ribu, kira kira seperti itu," katanya.

Bupati juga mengatakan, selain elektrifikasi, bahwa beberapa anak muda sekarang ini sedang mengembangkan digitalisasi dengan cara meremot operasional pendukung usaha pertanian dari rumah, walaupun tidak semuanya bisa diremot, misalnya traktor tidak bisa diremot.

"Jadi sudah ada beberapa penemuan anak muda kita yang bidang IT kapan kincir air itu berjalan, itu juga elektrifikasi menuju digitalisasi. Ini menunjukkan bahwa dunia pertanian itu dinamis, maka saya mengajak para kelompok tani agar terbuka dengan teknologi," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top