Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bantuan Tak Cukup, Gelombang Kelaparan di Somalia Belum Berakhir

Foto : AP/Keterlambatan Jerome

Pengungsi yang telah tiba di sebuah kamp menunggu alokasi plot di pinggiran Dollow, Somalia, pada 19 September 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika Beasley mengambil pekerjaan itu pada tahun 2017, sekitar 80 juta orang di seluruh dunia berada di ambang kelaparan dan menghadapi kelaparan kronis. AP melaporkan, konflik, perubahan iklim, dan Covid-19 telah menyebabkannya membengkak menjadi 350 juta hari ini karena kehancuran ekonomi dan gangguan rantai pasokan.

"Kamu pikir kamu tidak bisa menjadi lebih buruk. Kemudian lumbung dunia ditutup: Ukraina," kata Beasley, menyinggung perang Rusia yang telah menjungkirbalikkan produksi dan ekspor makanan dari Ukraina.

Ada permintaan untuk makanan dan pupuk, di mana Rusia adalah pemasok global teratas, sehingga nutrisi untuk tanaman harus sampai ke petani yang membutuhkannya.

"Saya tidak peduli apakah Anda menyukai atau membenci Rusia, Anda harus memiliki makanan dan pupuk," kata Beasley.

"Jika kita tidak hati-hati, kita akan kekurangan pangan pada akhir tahun ini, atau harga pangan akan sangat tinggi sehingga Anda akan mengalami destabilisasi negara yang akan mengakibatkan migrasi massal," ujar Beasley memperingatkan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top