Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Bantuan Korban Banjir Ciliwung Didistribusikan

Foto : ANTARA/HO-Sudin Sosial Jakarta Timur

Suku Dinas Sosial Jakarta Timur membagikan bantuan makanan siap saji ke warga korban banjir di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (1/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Suku Dinas Sosial Jakarta Timur membagikan sebanyak 950 bantuan makanan dan minuman siap saji untuk korban banjir luapan Kali Ciliwung, Rabu (1/6). Informasi ini disampaikan Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur, Ridwan.

Dia mengatakan bantuan itu diberikan kepada warga di Kecamatan Kramat Jati. Untuk warga terdampak banjir di Kelurahan Cililitan didistribusikan 450 paket nasi boks dan air kemasan. Kemudian untuk Kelurahan Cawang dibagikan 500 paket. Ridwan menambahkan bantuan makanan siap saji dimasak di dapur umum Sudin Sosial Jakarta Timur yang berada di wilayah Kecamatan Duren Sawit.

Dia mengatakan warga korban banjir Kali Ciliwung di Kelurahan Cililitan dan Cawang itu tidak mengungsi meski rumahnya terendam banjir dengan ketinggian berkisar 60 sentimeter hingga 1,4 meter. Namun warga tetap mendapat bantuan makanan karena belum dapat memasak kebutuhan akibat rumahnya terdampak banjir imbas kiriman dari Bogor.

Bersih-bersih

"Ini permintaan dari para lurah berupa nasi boks dan air untuk pagi dan malam," ujar Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan banjir luapan Kali Ciliwung di permukiman warga Kelurahan Cawang dan Cililitan mulai surut. Warga membersihkan rumahnya.

Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur Sisa Banjir.

Hal sama dilakukan warga RW 04 Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Mereka mulai membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir yang merendam kawasan sejak kemarin pagi sekitar pukul 03.00 WIB. "Banjir kiriman dari Bogor sempat mencapai 25 sentimeter sampai dengan 40 sentimeter. Kami mulai bersih-bersih, menyingkirkan sampahnya dulu, baru lumpur," kata seorang warga, Sumiyati.

Menurut Sumiati, pada pagi hari ketinggian banjir mencapai 70 sentimeter. Meski demikian, warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing. "Kita enggak pernah ngungsi, di rumah aja. Kecuali kalau ketinggian udah 200 sentimeter, baru yang balita dan lansia kita ungsikan. Tapi kalau seusia kita,40 tahun ke bawah masih di rumah," ujarnya

Lebih lanjut, dia mengatakan, banjir di lingkungannya sudah empat kali sejak Januari. "Sini memang kawasan banjir," ujarnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top