Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perayaan Idul Adha I Masyarakat Terbantu Adanya Bus Antar-Jemput

Bantuan Anies Dinilai Syarat Simbol Politis

Foto : ANTARA/Abdu Faisal

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan sapi berbobot 1,1 ton kepada Panitia Kurban di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara usai shalat Idul Adha pada Minggu (10/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Bobot sapi 1,1 ton mengisyaratkan Anies tidak mau kalah dengan Presiden Jokowi dari segi pemberian hewan kurban. Jokowi diketahui berkurban sapi dengan bobot juga 1,1 ton.

JAKARTA - Bantuan hewan kurban dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dinilai berisi simbol-simbol politis. Penilaian ini disampaikan pengamat Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, di Jakarta, Minggu (10/7).
Dia menyebut sapi kurban Gubernur DKI untuk Jakarta International Stadium berjenis limosin dengan bobot 1,1 ton sarat makna politik. Pangi mengatakan sapi berkepala putih serta badannya berwarna hitam, dibubuhi nomor 024 di bagian tubuhnya. Ini bisa berarti kesiapan menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 mendatang.
"Warna hitam maknanya bisa saja Anies menjadi kuda hitam di Pilpres 2024 nanti," kata Pangi. Anies memang diduga akan maju Pilpres 2024. Selain menjadi kuda hitam, Pangi mengatakan bobot sapi 1,1 ton mengisyaratkan Anies tidak mau kalah dengan Presiden Jokowi dari segi pemberian hewan kurban. Jokowi diketahui berkurban sapi dengan bobot juga 1,1 ton.
"Biasanya yang berton-ton itu kan Presiden," kata Pangi. Selain itu, Pangi mengatakan bobot 1,1 ton bisa berdampak ke tingkat ketertarikan publik. Hal senada disampaikan pengamat politik dari UIN Jakarta, Ujang Komaruddin. Dia mengatakan mungkin saja nomor yang tertera di sapi bantuan Anies merupakan jumlah hewan yang dikurbankan tahun ini.
"Atau bisa juga angka 024 itu semacam nomor keberuntungan, terkait Pilpres 2024 nanti," ujar Ujang.
Sedangkan Ketua KAHMI DKI Jakarta, Mohammad Taufik, yang juga bekas politikus Gerindra cenderung optimistis dengan kansnya. "Soal sapi hitam dan bernomor 024 itu hanya kebetulan," kata Taufik.

58.000 Ekor
Sementara itu, Pemprov DKI telah menerima banyak pasokan hewan ternak untuk kurban pada Idul Adha 1443 Hijriah dari luar daerah. Jumlahnya mencapai 58.010 ekor. Pasokan ternak kurban DKI mencapai 58.010 ekor. Ini terjadi karena memang ada lonjakan permintaan, terutama kambing dan domba," kata Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, Suhartini Eliawati.

Baca Juga :
Naik Kayak

Rinciannya, 21.000 sapi. Sisanya kambing dan domba. Anies mengatakan daerah luar wilayah Jakarta lebih suka mengambil hewan kurban yang ditampung DKI. Hal tersebut disebabkan Pemprov DKI dianggap melakukan penampungan, pemantauan, dan penyaringan kesehatan hewan ternak dengan baik.

Selain itu, pengelola hewan ternak DKI Jakarta dinilai sigap menanggulangi temuan hewan terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). "Itulah membuat banyak orang dari luar Jakarta memilih mengambil hewan kurban di Jakarta," katanya. Dari 58.010 hewan kurban, sebanyak 40.000 ekor di antaranya didistribusikan ke daerah sekitar DKI.
Sementara itu, untuk mengangkut jemaah ke Jakarta Internasional Stadium (JIS), Dinas Perhubungan DKI mengoperasikan 35 bus Transjakarta dan 20 bus sekolah. Layanan ini untuk antar-jemput jemaah dari lokasi-lokasi parkir yang telah disiapkan Pemprov DKI ke JIS dan sebaliknya (PP).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta DKI, Syafrin Liputo, mengatakan 55 bus beroperasi dari pukul 04.30 hingga pukul 10.00 WIB. Syafrin mengatakan ada 282 petugas Dishub dan 56 petugas parkir mengatur lalin sekitar JIS sehingga salat Idul Adha berjalan lancar.
Susan (45), warga Penggilingan, Jakarta Timur, bersama anaknya dan rombongan ibu-ibu lainnya memanfaatkan layanan bus ini. Susan senang dengan adanya layanan bus gratis.
"Sangat terbantu adanya layanan bus tersebut. Kami naik dari titik penjemputan samping RS Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso, turun di Ramp Selatan JIS," ujar Susan.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top