Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Kewilayahan - Tingkat Penanaman Modal Masuk Lima Besar Indonesia

Banten Mantapkan Iklim Investasi

Foto : ANTARA/Mulyana

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar saat pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2022 yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, di Serang, Senin (17/10).

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Pemprov Banten terus berupaya menjaga iklim investasi dan industrialisasi agar berjalan baik serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Penegasan ini disampaikan Pejabat Gubernur Banten, Al Muktabar, di Serang, Senin (17/10).

Menurut Al Muktabar dalam pelaksanaan pemerintah Banten dari berbagai indikator berjalan dengan baik. Hal itu merupakan hasil dari kerja sama semua pihak secara berjenjang. Dia mengatakan Banten merupakan lembaga strategis. Setidaknya terdapat dua tugas utama yaitu mengatur dan melayani.

Dia berusaha terus memberi layanan yang lebih baik dan cepat. Ini antara lain dengan memanfaatkan teknologi dan bergandengan tangan dengan semua pihak. Al Muktabar mengatakan ini saat melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Banten Tahun 2022. Mereka adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Selain itu, Al Muktabar juga terus melakukan beberapa upaya untuk dapat menjaga industrialisasi dan investasi. "Ke depan, agenda investasi Banten dapat terus berjalan baik dan meningkat," harapnya. Banten mengedepankan konsep self improvement. Jadi yang sudah ada dijaga dan dioptimalkan untuk target-target sesuai dengan platfrom dalam aspek investasi.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Banten, Virgojanti, menambahkan, tingkat investasi di Banten saat ini telah berjalan dengan baik, bahkan masuk lima besar se-Indonesia. Dari sisi kuantitas nilai investasi Banten juga cukup baik, tapi harus diperhatikan juga dari sisi kualitas. Investasi yang berkualitas di antaranya memiliki dampak pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, mengurangi tingkat pengangguran, menghasilkan multiflyer effect terhadap aktivitas ekonomi turunan yang lainnya.

Lebih jauh, Virgojanti juga menyampaikan sekarang membutuhkan beberapa kebijakan untuk dapat terus menjaga tingkat investasi. Contohnya, tetap menjaga industrialisasi dan investasi, serta terus memperbaiki layanan untuk dapat menarik pemodal sebanyak banyaknya. "Kita ingin mendorong pertumbuhan berimbang antarwilayah sesuai dengan potensinya," tandas Virgojanti.

Virgojanti sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak. Dia juga pernah menjadi Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak.

Produksi Pagi

Sementara itu, produksi padi sepanjang Januari-September Kabupaten Lebak, menembus 565.820 ton gabah kering pungut (GKP). Ini identik dengan beras 264.521 ton. "Kita relatif aman dengan menghasilkan setara beras sebanyak 264.521 ton. Jumlah ini dapat untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Irwan R.

Kebutuhan konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,3 juta jiwa terpenuhi dengan produksi 264.521 ton setara beras, bahkan surplus. Selama ini, kebutuhan konsumsi beras untuk masyarakat sebanyak 148.497 ton/ tahun dengan rata-rata 12.375 ton/bulan.

Dengan demikian, kebutuhan beras yang terserap selama Januari-September sebanyak 111. 373 ton. Maka, ada beras surplus 153.148 ton dari total produksi 264.521 ton. "Jadi, produksi beras ada surplus 12 bulan ke depan," katanya.

Sementara itu, Sanusi (65) petani Desa Tambakbaya, Cibadak, Kabupaten Lebak, mengutarakan panen padi Oktober menguntungkan karena harga GKP mencapai 5.000/kilogram. Saat ini, para penampung atau tengkulak berani membeli GKP di tingkat petani sebesar 5.000/kg.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top